Berita

foto:dok

Hukum

Curi Air PAM, 2 Terdakwa di Pluit Dimejahijaukan

SELASA, 27 JANUARI 2015 | 22:20 WIB | LAPORAN:

Sikap tegas PAM Jaya menekan kebocoran Non Revenue Water (NRW) atau air bersih yang tak dibayar tidak main-main.

Selain melakukan penggerebekan dan penertiban di tempat-tempat kebocoran, dua terdakwa berinisial Fb dan JN diproses dan diajukan ke meja hijau dengan dakwaan pencurian air yang dikelola Palyja. Selama ini, pengelolaan air yang dilakukan PAM Jaya dioperasikan PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja).

"Kami   konsern untuk menurunkan kebocoran air bersih di ibukota, setidaknya PAM Jaya dan mitra akan terus menekan kebocoran dari 42 persen yang terjadi menjadi 30 persen atau lebih kecil lagi sebagaimana  arahan yang disampaikan Gubernur Basuki Tjahya Purnama," kata Manajer Humas PAM Jaya, Teguh Suhartono di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (27/1).


Menurut Teguh, dalam kasus yang dugaan pencurian yang sekarang dimejahijaukan di PN Jakut, para pelaku sudah ditangkap sejak September 2014 yang berlokasi di daerah Pluit. "Ini merupakan kasus besar karena air yang diambil kemudian dijual kembali. Kita harapkan melalui proses penegakkan hukum ini akan menjadi pelajaran bagi yang lain untuk menggunakan air secara tertib dan menekan terjadinya kebocoran," imbuhnya.

Sementara itu, Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Abdul Rosyad mendengarkan  kesaksian  dua anggota polisi dan dua karyawan Palyja dalam kasus dugaan pencurian air bersih yang dilakukan oleh terdakwa Fb dan JN di wilayah Pluit.

Menurut salah satu saksi yang juga anggota polisi, Rizky, pihaknya bergerak satu tim setelah memperoleh laporan dari masyarakat dan Palyja ke lokasi di daerah Pluit.

Disitu, lanjut dia, pihaknya menggerebek usaha pengelolaan air Perusahaan Dagang (PD) Doa Bersama karena ada aliran air dari Palyja yang kemudian diolah kembali oleh PD Doa Bersama.

 "Kami lakukan penggeledahan, ada pipa PD Bersama masuk ke pipa Palyja. Pipanya di bor di dalam tanah, salah satunya di bawah jembatan tol mengarah ke bandara," terangnya.

Sementara itu, Manajer Jaringan Pila Palyja, Ari Gudadi menjelaskan, pihaknya telah mengendus kebocoran air sejak tahun 2013 awal dimana terjadi kebocoran air, baik yang diambil untuk digunakan sendiri maupun yang diperjual belikan.

Dalam kasus yang terjadi di daerah Pluit, debit yang diambil diperkirkan mencapai 7,5 liter/detik atau hampir 210 kubik per hari selama 14 bulan. Dia menambahkan, pelaku didakwa memiliki instalasi buatan di sekitar wilayah Pluit di bawah jembatan Tol Soekarno Hatta.

Polanya merusak fasilitas Palyja dengan membuka valve atau katup wash out pada jaringan pipa primer induk kemudian disedot yang kemudian masuk instalasi penampung buatan.
Dari situ, air bersih didistribusikan lebih lanjut yang masuk kategori Non Revenue Water (NRW) atau air bersih  tidak membayar.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya