Berita

benny k harman/net

Hukum

Demokrat Juga Pertanyakan Keabsahan Status Tersangka Komjen BG

KAMIS, 15 JANUARI 2015 | 17:21 WIB | LAPORAN:

. Meskipun tidak turut mendukung pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri karena berstatus tersangka, Fraksi Partai Demokrat tetap mempertanyakan penetapan Komjen BG sebagai tersangka 'rekening gendut' yang hanya dilakukan oleh empat pimpinan DPR.

Pertanyaan ini dilontarkan oleh Anggota Komisi III asal Fraksi Demokrat, Benny K Harman saat ditemui di Gedung DPR-RI Senayan, Jakarta (Kamis, 15/1).

"Soal KPK itu kalau hanya ditetapkan oleh empat pimpinan, maka tidak memiliki legalitas untuk melakukan langkah-langkah hukum, karena itu kami tetap bersikukuh untuk dilakukan pemilihan ketua baru," ujarnya.


Benny menilai, dengan hanya empat pimpinan maka sebaiknya KPK menjalankan kebijakannya dalam bidang-bidang yang tak memiliki efek hukum.

"Kan harusnya oleh lima, kalau tidak berarti apa? Memangnya tetap sah? Kan nggak. Jadi walaupun efektif tapi basis legalnya nggak ada kecuali mereka menjalankan fungsi-fungsi yang nggak ada efek hukumnya, itu pandangan kami," tutup Benny.

Seperti diketahui, KPK saat ini masih dipimpin oleh empat komisioner, mereka adalah Abraham Samad; Bambang Widjojanto; Zulkarnaen; dan Adnan Pandun Praja. Sementara proses pengganti Busyro Muqoddas yang memasuki pensiun pada Desamber tahun lalu, yang dilakukan oleh Komisi III DPR, ditunda, dan akan dilaksanakan bersamaan dengan empat pimpinan KPK lainnya yang akan habis masa jabatannya pada Desember 2015 mendatang. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya