Berita

Hukum

TRAGEDI CALON KAPOLRI

Politikus NasDem: Semua Calon Menteri Rapor Merah Harus Jadi Tersangka

SELASA, 13 JANUARI 2015 | 19:02 WIB | LAPORAN:

. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk tidak terlena dengan banjirnya pujian menyusul penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka tindak pidana korupsi dalam kasus dugaan transaksi mencurigakan alias "rekening gendut".

Politikus Partai NasDem, Despen Ompusunggu mengimbau Abraham Samad cs agar bisa menelusuri pihak-pihak lain yang dulu pernah ditandai dengan tinta merah seperti Komjen BG.  

"Guna membuktikan tidak ada politisasi, sekaligus menghilangkan syak wasangka, maka sebaiknya KPK segera menindaklanjuti dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan pejabat negara, khususnya menteri atau calon menteri yang dulu dikenakan cap merah oleh KPK. Jadi jangan berhenti di Budi Gunawan," kata Despen dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (13/1).


Despen tekankan, penuntasan kasus rapor merah yang mengemuka saat seleski calon menteri kabinet kerja itu sangat penting untuk dilakukan. salah satu alasannya, agar komitmen KPK terhadap pemberantasan korupsi dan kehadiran pejabat negara yang bersih serta berintegritas bisa terwujud.

"Jangan sampai ada tuduhan ke KPK, melakukan penyanderaan terhadap beberapa orang yang akhirnya terpilih atau tidak terpilih jadi menteri, karena terkena cap merah KPK dan PPATK. Sehingga tak ada alasan bagi KPK untuk menunda-nunda dan melakukan pembiaran terhadap para koruptor mengatur republik ini," jelas Despen.

Terakhir, Fungsionaris DPP Partai NasDem ini juga menghimbau Presiden Jokowi agar bisa segera mengusulkan nama baru calon Kapolri ke DPR, untuk menggantikan Budi Gunawan. "Sedangkan Komisi III DPR, juga sebaiknya menghentikan proses fit and proper test terhadap Budi Gunawan, karena secara etika dan moral sangat tidak elok, walaupun dengan alasan menganut azas praduga tidak bersalah," demikian Despen. [sam]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya