Berita

Politik

GEJOLAK GOLKAR

Aburizal Tidak Siap Disebut Jadi Biang Perpecahan

SENIN, 12 JANUARI 2015 | 04:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Partai Golkar berpeluang mencapai damai alias islah lewat perundingan yang tengah berlangsung, antara kubu Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, islah tidak hanya didorong kepentingan beringin, tetapi kepentingan personal ARB dan Agung.

"Posisi Ical menjadi faktor penentu terealisasinya islah Partai Golkar," sebut dia di Jakarta, Minggu (11/1).


Ray menilai posisi Golkar di Koalisi Merah Putih sudah selesai. Kenyataannya, Partai Golkar sudah menyapu banyak jabatan di KMP. Itu lebih dari cukup untuk menyatakan bulan madu dengan KMP berakhir. "Bagaimanapun, Ical tidak siap disebut sebagai tokoh yang membuat Golkar pecah," ujarnya.

Ray menambahkan, Golkar memang memiliki sejarah melahirkan partai politik baru pasca keluarnya sejumlah tokoh mereka. Namun, kasus pecah pengurus dalam waktu yang lama dan melibatkan berbagai pihak baru terjadi di era Ical. Dengan dua alasan itu, Ical kemungkinan tidak ingin disebut sebagai Ketum yang menjadi biang perpecahan. "Ical ingin dikenang sebagai tokoh pemersatu Golkar," prediksi Ray.

Posisi Ical, lanjut Ray, saat ini juga semakin tidak kuat. Hal itu terjadi setelah pemerintah memberikan talangan kompensasi korban Lapindo Rp 780 miliar. Bisa jadi, talangan itu menyebabkan adanya ketergantungan personal Ical dengan pemerintah. "Dambaan adanya oposisi keras Golkar ke pemerintah akan terhalang oleh perjanjian penalangan yang dimaksud," ujarnya.

Dalam hal perundingan yang sudah terjadi dua kali, Ray menilai proses pertemuan tersebut tinggal menyepakati poin-poin tambahan. Meski negosiasi dua kubu cukup alot, hal itu hanya penampakan untuk memetakan tujuan yang lebih personal. "Titik temunya sudah dicapai, tinggal bagaimana elemen teknisnya," ujarnya.

Bisa jadi, titik temu itu mengakibatkan satu atau dua orang di internal Partai Golkar tersingkir. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang. Pertemuan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar kubu Ical, Akbar Tanjung, dengan Presiden Joko Widodo menjadi indikasi bahwa proses islah semakin kuat.

"Di dalam atau di luar pemerintah saat ini bukanlah bahan negosiasi yang penting bagi kedua kubu di Partai Golkar," tandas Ray kepada Jawa Pos seperti dikutip dari JPNN. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya