Berita

komjen budi gunawan/net

Hukum

Ditunggu, Klarifikasi Resmi Komjen Budi Gunawan Tentang "Rekening Gendut"

SABTU, 10 JANUARI 2015 | 08:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Telah dipastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk  Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Kalemdikpol) Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yang akan diuji DPR RI.

"Jokowi sudah menunjuk Budi Gunawan. Dalam hal ini kalau kita lihat secara track record dan karir, memang tidak ada catatan khusus. Namun ada satu hal menggantung, yaitu soal kasus 'rekening gendut'," kata anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Wihadi Wiyanto, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/1).

Wihadi menyesalkan, Jokowi tidak bertindak seperti saat ia menyeleksi para calon menteri kabinet sebelum ia memberikan satu nama calon Kapolri ke DPR RI.


"Dalam pemilihan menteri yang sekian banyak itu kan presiden minta PPATK dan KPK telusuri rekam jejak para calon menteri, kok sekarang (pencalonan Kapolri) tidak dilakukan?  Kalau begini terlihat Jokowi hanya gunakan KPK dan PPATK untuk kepentingan politiknya," ujarnya.

Karena Budi Gunawan sudah ditunjuk, Wihadi meminta jenderal bintang tiga itu dan PPATK sendiri memberikan klarifikasi kepada publik soal dugaan "rekening gendut".

"Isu ini kan dari PPATK, sudah selayaknya PPATK memberikan klarifikasi dan Budi Gunawan juga melakukan hal sama. Apa yang berkembang di masyarakat harus dibuktikan benar atau tidak benar. Silakan saja klarifikasi, mungkin Budi Gunawan mau klarifikasi soal jumlah hartanya," kata Wihadi.

Menurut dia, jika Budi Gunawan sudah melontarkan klarifikasinya terkait jumlah kekayaan yang tak wajar, maka Komisi III DPR akan lebih mudah dalam melakukan fit and proper test.

"Kalau sudah ada klarifikasi dari PPATK atau Budi Gunawan yang kami lakukan tinggal pendalaman," ucapnya.

Marak diberitakan bahwa pada tahun 2010 majalah Tempo menyebutkan nama mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu diduga memiliki "rekening gendut". Nama Budi ada di antara beberapa petinggi Polri lainnya yang dicurigai memiliki harta tak wajar.

Dikutip dari beberapa pemberitaan, Budi disebut telah membuka rekening bersama anaknya, dan menyetor uang sejumlah Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar. Dalam LHKPN per 19 Agustus 2008, Budi yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 4,6 miliar. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya