Berita

Ryamizard Ryacudu/net

Pertahanan

Menhan: Mewujudkan Pertahanan Tangguh Butuh Alutsista Canggih

RABU, 17 DESEMBER 2014 | 14:22 WIB | LAPORAN:

. Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembangunan pertahanan yang tangguh diperlukan untuk mewujudkan kemanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa Indonesia.

"Dengan pertahanan yang kuat, bangsa bisa mandiri di bidang ekonomi, amankan sumber daya maritim, berdaulat pangan di laut, pengembangan infrastruktur maritim dan kekuatan pertahanan maritim sesuai konsep poros maritim Presiden Jokowi," sebut dia saat memimpin rapat pimpinan Kemenhan di kantornya, Jakarta (Rabu, 17/12).

Membangun pertahanan yang kuat, menurut Ryamizard, butuh alutsista yang canggih dan modern. Makanya jelas dia, pembangunan pertahanan negara selain membangun indutri pertahanan juga disinergikan dengan pertahanan nirmiliter yang bersifat non fisik sebagai wujud kesemestaan.

"Dari aspek non fisik perlu terus dibangun kesadaran bela negara yang kokoh bagi prajurit dan sipil. Revitaliasi pancasila dan wawasan kebangsaan harus terus dibina," ungkap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini.

Ryamizard menuturkan kebijakan pertahanan negara tahun 2015 diarahkan pada pencapaian pembangunan sistem pertahanan negara berkelanjutan didukung industri pertahanan dan martimin guna mewujudkan negara yang tangguh.

Hari ini, Kementerian Pertahanan menggelar rapat pimpinan kementerian pertahanan (rapim kemhan) tahun 2015 yang dimpimpin oleh Menhan Ryamizard Ryacudu didampingi para kepala staff Angkatan dan Kasum TNI yang mewakili panglima TNI di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kemhan.

Rapim kemhan kali ini bertemakan 'Pembangunan sistem pertahanan negara yang berkelanjutan didukung oleh kemandirian industri pertahanan dan semangat bela negara serta jiwa kemaritiman guna terwujudnya pertahanan negara yang tangguh'. [rus]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya