Berita

narendra modi/net

Bisnis

2016, India Kalahkan China

KAMIS, 11 DESEMBER 2014 | 23:46 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

India diprediksi akan melampaui performa ekonomi Republik Rakyat China pada tahun 2016.

Menurut lembaga investasi perbankan yang bermarkas di Manhattan, New York, Amerika Serikat, itu India akan mengalahkan China dalam hal perolehan Gross Domestic Product (GDP) atau total produksi di dalam negeri.

Sampai akhir tahun ini, diperkirakan GDP India akan tetap berada di bawah China. Tetapi di tahun 2016 nanti India diperkirakan mampu mengatrol GDP sebesar 6,8 persen. Sementara GDP China kemungkinan akan berada sedikit di bawah India dengan GDP sebesar 6,7 persen.


Disebutkan perekonomian China mengalami penurunan menyusul kelesuan di sektor properti dan permintaan domestik serta industi.

Sementara India akan mendapatkan momentum bagus.

Ekonom Goldman Sachs, Tushar Poddar, mengatakan India kembali merekoveri perekonomiannya.

"Permintaan secara bertahap naik sementara inflasi yang selama ini tinggi memperlihatkan kecenderungan turun," ujarnya.

Goldman Sachs juga memperkirakan India akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia pada 2016.

Setidaknya, tiga kali dibandingkan pertumbuhan ekonomi Brazil, Rusia dan Jepang, juga Eropa.

Pemerintahan Narendra Modi memainkan peranan signifikan di balik pergerakan India ke puncak pertumbuhan ekonomi ini.

"Pemerintah baru di India fokus pada upaya mendorong pertumbuhan potensial dan menghilangkan bottlenecks yang menghalangi pertumbuhan," lanjut laporan Goldman Sachs yang dirilis pekan lalu (Senin, 1/12).

"Pada enam bulan pertama (pemerintahan baru) terlihat gerakan yang mendorong pergerakan siklus investasi dan kami kira reformasi untuk mendorong investasi dapat terus berlangsung," demikian Goldman Sachs seperti dikutip dari Wall Street Journal. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya