Berita

Susi Pudjiastuti

Pertahanan

Ternyata, Menenggelamkan Kapal Pencuri Ikan Tak Semudah yang Dikira..

SENIN, 01 DESEMBER 2014 | 17:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Salah satu misi utama pemerintahan Presiden Joko Widodo yang berkiblat pada pembangunan maritim adalah mencegah dan menindak tegas aksi pencurian ikan oleh kapal-kapal asing. Namun sampai sekarang, janji itu masih dianggap "gertak sambal" belaka.

Siang tadi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengakui, secara pribadi sangat ingin menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Penenggelaman dapat dilakukan setelah awak kapal diciduk.

"Saya pribadi ingin tenggelamkan. Kita berhak tidak tenggelamkan? Kalau berhak, tenggelamkan saja. Apalagi di dalamnya ada kejahatan kemanusiaan. Ada anak-anak kecil yang dipakai dalam praktik pencurian ikan. Dan di dalamnya masih banyak kejahatan lain," tegas Susi dalam acara Chief Editors Meeting di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Senin siang (1/12).


"Penenggelaman ini salah satu efek psikologis terbaik yang bisa kita berikan. Daripada mereka balik-balik lagi. Dan negara asal mereka juga katakan ini (pencurian ikan) enggak benar," tambah Susi.

Dalam acara tersebut hadir pula Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Asep Burhanudin. Menteri Susi meminta Asep langsung memberikan penjelasan kepada para pimpinan media massa yang hadir.

Asep menyebutkan Pasal 69 ayat 4 pada UU Perikanan yang mengatur bahwa penyidik dan pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus (termasuk menenggelamkan kapal) bila ditemukan cukup bukti permulaan tindak pencurian ikan.

"Hanya persoalannya demikian. Kita sudah punya standar operasional. Ada aturan tertentu agar kita dapat melakukan penghentian dan pemeriksaan kapal. Misalnya, kita sudah kasih isyarat lewat pengeras suara. Kalau mereka berhenti ya enggak masalah. Kita periksa dan bikin laporan pemeriksaan," ujarnya

Kalau kapal-kapal asing itu kabur, patroli PSDKP akan mengeluarkan peluru hampa sebagai shock therapy. Kalau kapal itu tak juga berhenti, petugas patroli boleh menembak sisi kanan-kiri kapal. Dan kalau tidak berhenti juga, maka akan ditembak.

"Masalahnya, senjata yang kita punya berkaliber 12,7 milimeter. Sampai habis peluru kita itu kapal enggak akan tengelam. Paling cuma bolong-bolong," ungkap Asep.

Selain itu, dari sisi keselamatan, petugas patroli harus mengutamakan awak sendiri karena biasanya kapal pencuri ikan beroperasi dalam jumlah lebih banyak.

"Lagipula mengejar kapal ini bukan seperti mengejar angkot, langsung berhenti. Mengejar kapal ini bisa seharian," ungkap Asep.

Menambahkan penjelasan dari Dirjen PSDKP, Menteri Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa kapal-kapal asal Australia paling sulit untuk ditenggelamkan karena teknologi yang mereka miliki sangat canggih.

Selain itu, Susi juga menyesalkan para pencuri ikan itu masih dilindungi oleh "tangan-tangan di dalam negeri".

"Mereka juga yang melindungi pengusaha-pengusaha Thailand atau Vietnam ini," tandasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya