Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Jangan Sampai Harga Kebutuhan Meroket jadi Dalih untuk Impor

RABU, 19 NOVEMBER 2014 | 15:27 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Harga-harga kebutuhan pokok telah perlahan merangkak naik sejak wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyeruak dua bulan lalu.

"Seperti kita ketahui bersama bahwa beberapa barang kebutuhan pokok sudah melampaui harga normal dan mempengaruhi daya beli masyarakat," jelas Ketua DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Imam Hadi Kurnia (Rabu, 19/11).

Dia menilai Mendag dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri belum secara serius dalam melakukan langkah langkah strategis pengendalian harga barang kebutuhan pokok.


"Kenaikan harga ini justru menjadi cerminan Mendag belum bekerja maksimal dan cenderung melihat situasi ini sebagai gejala biasa," ungkapnya.

Padahal, IKAPPI sejak awal sudah meminta agar Kemendag memotong jalur distribusi dan menindak para spekulan nakal bekerjasama dengan Kementrian Pertanian, Kementrian Perhubungan dan pihak Kepolisian.

"Karena operasi pasar tanpa memotong jalur distribusi dan menindak para spekulan tidak akan memberikan dampak yang signifikan dalam mengendalikan harga," tekannya.

Untuk itu Menteri Perdagangan dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri harus bekerja lebih maksimal dalam mengendalikan kenaikan harga harga tersebut agar tidak melambung terlalu tinggi.

IKAPPI juga mengingatkan agar Menteri Perdagangan tidak menjadikan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok ini sebagai dalih untuk melakukan impor.

"Bila impor yang menjadi langkah kebijakan yang diambil oleh Mendag, berarti tidak ada bedanya pola kebijakan Mendag Rachmat Gobel dengan pola kebijakan Mendag pada era SBY yang sangat kental aroma impor," tegasnya. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya