Berita

joko widodo/net

Dunia

Jokowi Tidak akan Biarkan Indonesia Jadi Pasar Semata saat MEA 2015

KAMIS, 13 NOVEMBER 2014 | 09:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia untuk memajukan kerjasama ASEAN, termasuk dalam mewujudkan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-25 ASEAN di Nar Pyi Taw, Myanmar, Rabu (12/11), Jokowi mengemukakan, bagi Indonesia, ASEAN adalah wadah membangun kerjasama, pembangunan, perdamaian dan stabilitas di kawasan ASEAN.

Terkait hal itu, menurut Jokowi,  Indonesia tetap berkoitmen untuk mewujudkan MEA 2015. Namun Presiden mengingatkan, untuk mewujudkan masyarakat ekonomi ASEAN, diperlukan peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN.


"Indonesia ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen di tahun-tahun mendatang," kata Jokowi dilansir dari laman Setkab RI.

Mantan Gubernur Jakarta ini menegaskan, Indonesia tidak akan membiarkan dirinya menjadi pasar semata. Indonesia harus juga menjadi bagian penting dari rantai produksi regional dan global (regional and global production chain).

Untuk itu, lanjut Jokowi, ASEAN harus bekerjasama mengatasi tiga hal utama. Pertama, mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas di negara-negara ASEAN, antar negara ASEAN, antara ASEAN dengan negara-negara mitra, melalui percepatan implementasi Masterplan on ASEAN Connectivity.

Kedua, meningkatkan kerjasama investasi, industri dan manufaktur yang lebih erat diantara negara-negara ASEAN. "Indonesia di bawah pemerintahan saya terbuka untuk bisnis, terbuka untuk bisnis. Namun, Indonesia, seperti negara berdaulat manapun, harus memastikan kepentingan nasionalnya tidak dirugikan,” kata Presiden Jokowi seraya mengingatkan, kita harus menjunjung tinggi prinsip resiprokal, saling menghormati, saling menguntungkan, dan persaingan secara adil dalam bekerjasama.

Ketiga, meningkatkan perdagangan intra-ASEAN yang saat ini masih cukup rendah, yakni 24,2 persen. Dalam lima tahun ke depan, Presiden berharap nilai perdagangan intra-ASEAN setidaknya bisa mencapai 35-40 persen.

Jokowi juga menyampaikan pentingnya meningkatkan PDB ASEAN dua kali lipat, dari 2,2 triliun dolar AS menjadi 4,4 triliun dolar AS pada tahun 2030, dan mengurangi separuh angka kemiskinan di kawasan pada tahun 2030 dari 18,6  persen menjadi 9,3 persen. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya