Berita

foto:net

Politik

Relawan Minta Jokowi Bentuk Bank Tanah

KAMIS, 13 NOVEMBER 2014 | 06:42 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Jokowi hendaknya membentuk bank tanah, supaya ada manfaat nyata perubahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) menjadi Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Sulitnya memperoleh lahan tanah dengan harga terjangkau oleh masyarakat banyak, hanya bisa diselesaikan melalui bank tanah.

"Selama ini belum ada kebijakan pemerintah yang melindungi masyarakat agar bisa memperoleh rumah rumah, melalui pengadaan tanah yang terjangkau. Saatnya Jokowi ambil langkah nyata, kata Ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Yusmah Reza dalam keterangannya, Kamis (13/11).

Reza, yang juga anggota DPP Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi) Bidang Pertanahan, mengatakan, BPN menjadi Kementerian Agraria dan Tata Ruang, harus bisa mengatasi carut-marut sengketa pertanahan di Indonesia.


"Tanah kan sesuatu yang tidak bisa didaur-ulang, jumlahnya terbatas dan suatu waktu akan habis. Maka penataan tanah untuk kawasan industri, pertanian dan perumahan, harus semakin ketat, Harus ada yang melindungi harga tanah," kata Reza yang juga politisi NasDem ini.

Dengan adanya bank tanah, pemerintah bisa mengontrol harga tanah yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah. Dengan adanya kementerian yang mengurus tata ruang, hal ini lebih mudah diwujudkan, karena tumpang-tindih alokasi tanah bisa diakhiri.

Apersi sendiri mencanangkan 1 ribu rumah gratis untuk masyarakat, yang tersebar di ke-34 provinsi. "Program ini adalah upaya Apersi mendorong pemerintah agar menyediakan tanah murah untuk masyarakat banyak," katanya.

Jika pemerintah benar-benar merealisasikan bank tanah, bukan tidak mungkin harga rumah akan turun, dan tingkat gaji yang bisa membeli rumah bisa menurun. Sekarang ini, untuk memperoleh kredit pemilikan rumah (KPR), idealnya dengan gaji Rp 5 juta perbulan.

"Kalau bank tanah diwujudkan, diharapkan dengan gaji Rp 3,5 juta pun bisa memperoleh KPR. Semua ini terpulang pada pemerintah. Developer/pengembang tak bisa hanya diimbau membangun rumah murah, tetapi juga harus didukung pemerintah," demikian Reza. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya