Ada hal mencurigakan jika benar pemilihan Direktur Utama (Dirut) Pertamina dilakukan secara tertutup. Seharusnya, pemerintah dan Pertamina bisa lebih terbuka soal siapa saja yang menjadi calon Dirut agar publik mengetahui dan bisa menilai.
"Tidak boleh seperti itu (tertutup). Terbukalah. Itu curang. Ini kan untuk perusahaan sekaliber Pertamina. Kalau ini terbuka kan kita tahu siapa calon-calonnya. Pertamina ini juga harapan terbesar bangsa," kata Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe), Binsar Effendy Hutabarat, dalam keterangannya, Sabtu (8/11).
Sedangkan Koordinator Indonesia Migas Watch, Tri Widodo, mempertanyakan lembaga konsultan swasta, PT Daya Dimensi Indonesia (DDI), yang ditunjuk pemerintah untuk menguji para kandidat tersebut. Apakah lembaga itu benar-benar tahu sosok seperti apa yang dibutuhkan Pertamina?
"Saya rasa DDI juga tentu belum tahu kondisi Pertamina. Dia tahu tidak sosok seperti apa yang dibutuhkan oleh Pertamina? Apa dia paham korporat kultur di Pertamina?," kata Tri.
Terkait munculnya nama Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom) menjadi kandidat Dirut Pertamina, Tri tegaskan itu tidak pantas. Menurut dia, hanya putra Pertamina asli yang tahu betul kondisi perusahaan saat ini. Hanya orang internal yang tahu kultir korporat yang ada di perusahaan plat merah itu.
Dia kembali menegaskan bahwa Konsultan yang ditunjuk itu harus tahu cara untuk melakukan perbaikan di Pertamina dan strategi apa yang bisa diterapkan untuk membesarkan Pertamina.
"Kalau dia tidak tahu, lalu bagaimana dia bisa melakukan fit and proper test? Sebenarnya di Pertamina itu asalkan tidak ada intervensi dari elite-elite politik, banyak yang bisa memimpin. Sayangnya, di BUMN itu konservatif, orang-orang yang pintar sering tidak dapat tempat," terangnya.
Lanjutnya, syarat utama kriteria sosok calon Dirut Pertamina adalah berasal dari internal. Kemudian, sosok internal itu harus dapat melakukan transformasi, tahan intervensi, bisa menghapus mafia migas, dan harus dekat dengan Presiden.
Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan uji kelayakan terhadap para calon Direktur Utama Pertamina dalam beberapa hari terakhir dan masih berlangsung hingga jelang akhir pekan. Uji kelayakan diberlakukan ke seluruh Direksi yang ada sekarang dan plus enam calon eksternal.
Rini juga dikabarkan telah menunjuk PT. Daya Dimensi Indonesia (DDI), perusahaan manajemen konsultan berlokasi di Mega Kuningan, untuk memberikan penilaian calon direksi Pertamina.
Berdasarkan informasi yang beredar, nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani fit and proper test di PT DDI adalah Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).
Kabarnya, calon kuat dalam bursa kandidat tersebut adalah Rinaldi Firmansyah yang disebut-sebut diendorse langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wapres Jusuf Kalla. Sementara lima nama lain sekadar pembanding.
[ald]