Berita

saleh husin

Menperin: Perlu Usaha Ekstra Keras untuk Terus Perbaharui Desain Produk Furniture

RABU, 05 NOVEMBER 2014 | 18:03 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan Pameran Furniture dan Produk Interior, yang digelar untuk memperkenalkan produk-produk unggulan nasional kepada pasar dalam negeri.

Pameran tersebut digelar Direktorat Jenderal Industri Agro, bertempat di Plaza Pameran Kemenperin, yang diikuti oleh 21 peserta sejak 4-7 November 2014.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa industri prioritas. Daya saing furniture dan kerajinan Indonesia terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan, keragaman corak desain yang berciri khas lokal serta didukung oleh SDM yang melimpah," kata Menperin Saleh Husin saat memberikan sambutannya, di Jakarta, Rabu.

Seperti dikutip dari Antara, Menperin juga mengatakan, industri furniture merupakan salah satu industri berbasis kayu atau rotan yang memiliki nilai tambah paling tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja serta memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian.

Industri berbasis kayu atau rotan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), maupun perolehan devisa, di mana negara tujuan utama ekspor furniture Indonesia adalah Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Inggris dan Belanda.

Menperin menyampaikan, setelah diterapkannya kebijakan larangan ekspor bahan baku rotan melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35 Tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan, ekspor produk jadi rotan menunjukkan peningkatan.

Diharapkan, nilai ekspor furniture kayu dan rotan olahan dalam lima tahun ke depan mencapai 5 miliar dollar AS, di mana komposisi ekspor furniture Indonesia dilihat dari segi bahan baku masih didominasi oleh bahan baku kayu 59,5 persen, metal 8,1 persen, rotan 7,8 persen, plastik 2,3 persen, bambu 0,5 persen dan lain-lain 2,3 persen.

"Tantangan ke depan yang harus sama-sama kita cermati adalah penerapan ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015. AEC ini diharapkan dapat menjadi komunitas kerja sama antar negara-negara ASEAN. Namun AEC dapat menjadi peluang atau ancaman bagi industri dalam negeri," kata Menperin.

Menurutnya, Kemenperin telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penerapan AEC pada 2015, baik melalui penyusunan dan implementasi SNI terhadap komoditi furniture dan kerajinan.

Pada perkembangannya, lanjut Menperin, industri furniture dan kerajinan semakin tidak bisa dilepaskan dari teknologi dan terutama faktor desain yang sangat berhubungan dengan tren masyarakat.

"Diperlukan usaha ekstra keras untuk terus memperbaharui desain produk furniture sesuai tren terkini, sekaligus tetap berciri khas Indonesia. Terbatasnya jumlah desainer  pada industri furniture dan terbatasnya kemampuan menyebabkan turunnya daya saing produk furniture Indonesia," kata Menperin. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

DPR Sambut Baik Upaya Indonesia Ingin Gabung BRICS Plus

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:53

Divonis 20 Tahun Penjara, Pelaku Pembunuhan di Subang Ajukan Kasasi

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:37

Asupan Protein Ikan Pegang Peran Penting Gizi Rakyat

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:15

Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:58

Aksi Heroik Kapal Bakamla

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:46

Lahan Tembakau Blora Berkembang Pesat, Petani Sejahtera

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:03

Bermain Imbang 0-0 Lawan Australia, Timnas U-17 Pastikan Lolos Piala Asia

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:50

Bukit Tidar yang Penuh Kenangan

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:24

DPD Dorong Lemhanas Bikin Film Bertema Patriotisme

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:08

Pakar Hukum Endus Ada Pengkondisian Kasus Denny Indrayana

Senin, 28 Oktober 2024 | 02:29

Selengkapnya