Berita

prananda surya paloh/net

Pertahanan

Prananda Paloh: Negara Asing Sedang Menguji Indonesia

SENIN, 03 NOVEMBER 2014 | 23:55 WIB | LAPORAN:

Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia memaksa pesawat asing mendarat karena terbang tanpa izin di wilayah udara Indonesia diapresiasi kalangan DPR.

"Saya sangat apresiasi dengan langkah pemerintah dan TNI AU kita saat ini. Kita memang harus mengambil langkah tegas dengan menjaga kedaulatan NKRI, agar tidak sejengkal pun tanah dan air kita diklaim oleh negara lain," ujar anggota Komisi I DPR, Prananda Surya Paloh kepada wartawan di Jakarta (Senin, 3/11).

Dalam dua pekan terakhir, tiga pesawat asing yang terbang tak berizin di atas wilayah kita telah dipaksa mendarat oleh jet tempur TNI AU. Prananda menduga, negara asing tengah menguji kapabilitas TNI dan mengukur kekuatan sistem pertahanan Indonesia.

"Kalau saya pikir, saya menduga berulangnya pesawat asing melintas di udara Inonesia tanpa izin adalah untuk menguji kapabilitas TNI dan mengukur kekuatan pertahanan kita,"  jelas politisi Partai Nasdem ini.

Menurutnya, sikap tegas pemerintah dan TNI sangat diperlukan agar tidak ada lagi sikap meremehkan atau merendahkan negara lain terhadap Indonesia.

Pertama pada 22 Oktober lalu, TNI AU mencegat dan memaksa mendarat sebuat pesawat jenis BV 95 Beechcraft milik Australia. Pesawat dengan rute Darwin-Cebu itu dipaksa mendarat di bandara Sam Ratulangi, Madando, Sulawesi Utara.

Kedua, TNI AU juga memaksa mendarat pesawat jenis Beechcraft 9L bernomor registrasi Singapura di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, pada 28 Oktober lalu.

Ketiga terjadi pada hari ini, Senin, 3 Nopember 2014. Sebuah pesawat jenis Gulfstream IV bernomor HZ-103 milik Arab Saudi dipaksa mendarat di Bandara El Tari, Kupang, NTT. Ketujuh awak pesawat tersebut termasuk pilot, saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif pihak berwenang Indonesia. [dem]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya