Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kemarin, melakukan serah terima jabatan (sertijab) menteri. Menteri ESDM Sudirman Said pun bakal melakukan penyegaran anak buahnya.
Acara sertijab dilakukan di lobi gedung Kementerian ESDM, Jakarta. Acara ini dimulai pukul 09.00 WIB. Acara berlangsung sekitar satu jam.
Dalam acara itu, hadir bekas Menteri ESDM ad interim ChaiÂrul Tanjung, bekas Wakil MenÂteri ESDM Susilo Siswoutomo, pimÂpinan Satuan Kerja Khusus PeÂlaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MiÂgas), pimpinan Badan PeÂngÂatur Hilir Minyak dan Gas BuÂmi (BPH Migas), Direksi PerÂtaÂmina, Direksi PLN, Direksi PGN, dan perusahan migas swasta lain.
Usai sertijab, Chairul TanÂjung mengatakan, dirinya sangat baÂhagia dengan ditunÂjuknya SuÂdirman Said oleh PreÂsiden JoÂkowi menjadi pengÂganÂtinya di kursi nomor satu KÂeÂmenÂterian ESDM itu.
Kenapa? CT, sapaan Chairul Tanjung, mengatakan, secara keÂbetulan dirinya sudah mengenal Sudirman cukup lama. Bahkan, perkenalan itu sudah sejak sama-sama muda. “Beliau adalah salah seorang penggiat anti korupsi di Indonesia. Salah satu aktivis MTI (Masyarakat Transparansi IndoÂnesia),†ujar CT.
CT bercerita, pada saat krisis 1998, kata
governance atau tata kelola belum dikenal oleh IndoÂnesia, tapi Sudirman sudah meÂlaÂkukannya. Karena itu, dia meÂnilai, penunjukan Sudirman jadi Menteri ESDM sudah sangat teÂpat. Apalagi, pengelolaan sumÂber daya alam (SDA) mayoritas ada di Kementerian ESDM.
“Sektor ini harus bisa memÂbeÂrikan kesejahteraan kepada rakÂyat Indonesia,†paparnya.
Dalam sambutannya, SudirÂman menceritakan soal awal pengÂangÂkatannya dan perteÂmuanÂnya deÂngan Presiden JokoÂwi. SeÂbeÂlum diangkat menjadi menÂteri, Jokowi menantangnya unÂtuk menyeleÂsaikan masala-maÂsalah yang ada di KeÂmenÂteÂrian ESDM.
“Bisa nggak menyelesaikan dan mengurai segala hambatan dan bisa diselesaikan dengan cepat,†ujar Sudirman menirukan permintaan Jokowi.
Sudirman pun menjawab, jika kemampuannya di sektor ESDM sangat terbatas, karena baru berÂkecimpung di dunia tersebut seÂkitar 10 tahun dan itu baru di PerÂtamina serta bebeÂraÂpa peruÂsahaan swasta.
Namun, dia mengaku optimis, memiliki kawan-kawan yang mempunyai kemampuan luar biaÂsa di sektor ESDM. “Kita bisa menyelesaikan bersama-sama. Selesaikan semua sumbatan yang ada dan bekerja dengan hati yang bersih,†katanya.
Apa tugas yang paling berat di Kementerian ESDM? Dia meÂngatakan, mengembalikan keÂperÂÂcayaan publik. “Sektor ini daÂpat menentukan kesejahteraan rakÂyat. Iklan memang dapat meÂnyeÂlesaikan citra. Tapi meÂngemÂÂbaÂlikan
trust (kepercayaan publik) hanya dengan perilaku. Perilaku dapat menyelesaikan reputasi,†jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya akan bergerak cepat untuk meÂperÂbaiki sektor ESDM. Bahkan, kata dia, usai sertijab ini langsung akan menggelar rapat dengan jaÂjaÂrannya. SeÂtiap Direktorat JenÂderal di KeÂmenterian ESDM akan memaÂparkan seluruh progÂram dan hal-hal yang tertunda serta menÂjadi hambatan selama ini.
“Kita selesaikan seluruh keÂpuÂtusan yang sebelumnya tertunda, mencari sumbatannya dimana. Semua Dirjen akan memaparkan seÂluruh program-programnya selama ini. Apa yang menjadi foÂkus kita ke depan,†tukasnya.
Sudirman juga mengaku, akan mengecek seluruh mesin organiÂsasi di setiap setiap DirekÂtorat KeÂmenÂterian ESDM, menÂcari sumÂbatanÂnya. Jika tak bisa terÂatasi, maka akan dilakukan rotasi.
“Kita akan mengurai sumÂbatÂan-sumbatan. Saya harus yakin dulu seluruh mesin orÂganisasi di ESDM, SKK Migas, serta BPH Migas harus berfungsi dengan baik. Apabila ada sumÂbatan yang tidak bisa diÂseÂleÂsaikan, maka akan ada peÂnyeÂgaran dalam 1-2 minggu ke deÂpan,†tandas SuÂdirman. ***