Pemerintah perlu terobosan untuk mengurangi beban angÂgaran di sektor energi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah deÂngan mempercepat program penÂÂcamÂpuran biodiesel dari 10 perÂsen (B10) menjadi 20 persen (B20).
“Jika program percepatan B20 ini berhasil, maka akan mampu menghemat keuangan negara seÂbesar 6 miliar dolar AS per taÂhun,†ujar Ketua Umum AsoÂsiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut dia, pihaknya meÂminta pemerintah untuk meÂneÂrapkan mandatori B20 pada 2015. Tidak hanya di sektor transÂporÂtasi, kebijakan tersebut juga harus diterapkan di sektor inÂdustri. Termasuk di PT PeruÂsahaan LisÂtrik Negara (Persero).
Tumanggor yakin, percepatan pemanfaatan biodiesel dari B10 menjadi B20 ini akan berjalan mulus. Pasalnya, 23 anggota Aprobi yang merupakan peruÂsahaan
Crude Palm Oil (CPO) siap mengembangkan biodiesel.
“Dalam beberapa kali rapat dengan pemerintah, hampir seÂluruh pengusaha sawit yang terÂgabung dalam Aprobi meÂnyaÂtakan siap menyuplai kebuÂtuhan dalam negeri dalam jangka penÂdek mauÂpun jangka panjang jika pemeÂrinÂtah menetapkan B20,†ujarnya.
Kesiapan anggota Aprobi ini juga didukung oleh jumlah proÂduksi CPO Indonesia yang telah mencapai 30 juta ton per tahun, dengan jumlah ekspor sekitar 20 juta ton per tahun. Kondisi ini akan semakin meningkat pada 2020 dimana produksi CPO meÂningkat menjadi 40 juta ton.
“Pasokan masih cukup besar, meski pemanfaatan biodiesel untuk solar ditingkatkan. BahÂkan, peningkatan penggunaan bioÂdiesel dalam campuran solar juga akan memberikan peluang tenaga kerja di dalam negeri,†tamÂbahnya.
Tumanggor mengakui, untuk menuju penggunaan B20 memÂÂbuÂtuhkan kajian mendaÂlam terÂkait dampak yang ditimÂbulÂkanÂnya. Dia menegaskan, penerapan biodiesel hingga 20 persen tidak akan merusak mesin kendaraan. Pihaknya yakin Menteri ESDM Sudirman Said mendukung manÂdatori B20. “Kami mengÂapresiasi pengangkatan Sudirman Said sebagai Menteri ESDM. Semoga ini menjadi angin segar,†ujarnya.
Direktur Bioenergi Direktorat JenÂderal Energi Baru, TerÂbaÂruÂkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan KusÂdiana mengÂungÂkapÂkan, pemerinÂtah menargetkan peÂmanfaatan B20 unÂtuk sektor transportasi pada 2016.
“Kami optimis biodiesel 20 persen bisa dimanfaatkan secara resmi pada 2016. Untuk itu akan diÂkembangkan 24 pabrik pengÂhasil biodiesel 20 persen. Saat ini sudah ada 12 pabrik oleh BPPT,†ujar Dadan. ***