Berita

Pertahanan

Ini Kriteria Ideal Kepala BIN Versi Anggota DPR

RABU, 29 OKTOBER 2014 | 12:03 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kalangan DPR menginginkan sosok Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) baru yang bisa memperkokoh institusi BIN dengan UU Intelijen yang ada.  Bukan saja dalam hal terkait fungsi operasi, tetapi juga fungsi koordinasi.

Demikian disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, ketika ditanya sikapnya mengenai bursa calon Kepala BIN yang akan diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR RI. Seperti diketahui, UU tentang Intelijen Negara mengatur, pengangkatan dan pemberhentian Kepala dan Wakil Kepala BIN ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Namun Kepala BIN diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan DPR RI.

"Selain bisa memperkokoh institusi BIN dalam fungsi operasi dan fungsi kordinasi, Kepala BIN baru harus juga mulai mendorong penguatan fungsi intelijen luar negeri di tengah perubahan geopolitik dan geoekonomi global, dan penguatan intelijen ekonomi. Itu perlu dipertimbangakan presiden," kata Mahfudz kepada beberapa saat lalu (Rabu, 29/10).


Walau Kepala BIN yang saat ini masih menjabat berlatar belakang militer, dia menegaskan bahwa parlemen tidak akan melihat latar belakang calon yang dikirimkan presiden.

"Tidak ada keharusan dari sipil atau militer. Tapi memang sekarang ini ada pertarungan di tingkat global di mana antara politik, militer dan ekonomi semakin sulit dipisahkan," tegasnya.

Menurutnya, kalau calon Kepala BIN yang diajukan presiden berlatar belakang militer, tentu dia mesti memahami wawasan politik global dan pertarungan global. Dan bila ia dari sipil, wajib juga memahami aspek pertahanan dan militer.

"Calon Kepala BIN harus memiliki pengetahuan tentang pertarungan di kawasan Asia Pasifik sekarang ini antara kekuatan China dan Amerika Serikat yang melibatkan aspek militer," tegasnya.

Sampai sekarang ia mengklaim belum ada pembicaraan intensif di antara kalangan DPR tentang nama-nama calon Kepala BIN.  

"Kami tidak bicarakan itu. Tentu saja kalau calon yang diajukan nama familiar di DPR dan hayati betul UU intelijen serta spirit dan arah pembangunan intelijen, itu akan diterima. Sekali lagi, yang penting memiliki pemahaman tentang dunia intelijen modern," terangnya.

Sejauh ini ada beberapa nama tokoh dari militer dan sipil yang diperbincangkan untuk menguisi jabatan Kepala BIN. Salah satunya, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) As'ad Said Ali.

Pada Jumat lalu, mantan Wakil Kepala BIN selama 9 tahun itu sempat dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Merdeka. As'ad saat itu mengaku diajak Presiden berbincang mengenai keamanan dan ketertiban serta dunia intelijen negara. Setelah itu spekulasi bahwa ia akan dipilih sebagai calon Kepala BIN kian kuat. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya