Berita

foto:net

Politik

Dunia Pertanian Sambut Baik Pelantikan Jokowi

MINGGU, 19 OKTOBER 2014 | 23:12 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

. Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 besok menumbuhkan optimisme yang tinggi bagi dunia pertanian.

Karena Jokowi berkomitmen dan berjanji akan menjadikan dunia pertanian sebagai salah satu bidang pembangunan yang paling sesuai dengan kondisi geografis, sosial budaya, dan potensi yang dimiliki Indonesia. Jokowi juga sudah menyatakan bahwa bidang pertanian akan digarap serius dengan menempatkan profesional yang memahami pembangunan pertanian secara keseluruhan.

"Dunia pertanian sangat menyambut positif pelantikan beliau. Kepeduliaannya kepada petani akan menumbuhkan optimisme dan semangat para petani, peneliti pertanian, dan penyedia sarana produksi, serta industri pengolah hasil pertanian dan pemasaran hasil pertanian," jelas Guru Besar Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung, Prof. Dr. Tarkus Suganda, dalam keterangannya (Minggu, 19/10).


Lebih jauh dia menambahkan, Jokowi secara pribadi sudah sangat memahami bahwa dunia pertanian juga memiliki pangsa pasar produk yang tidak akan ada akhirnya bahkan semakin meningkat baik kuantitas maupun kualitas. "Membangun dunia pertanian memiliki mata rantai ekonomi yang sangat luas, dari sebagai pelaku usaha tani, sampai ke industri pengolahan dan pendistribusian/pemasaran," imbuhnya.

Apalagi, revolusi mental yang bangga dengan produk impor akan berubah menjadi bangga dengan produk pertanian lokal, bahkan produksi petani jamu dan tanaman obat tradisional dapat menjadi industri kreatif yang makin berkembang. "Karena Beliau selalu mempromosikan diri sebagai peminum jamu tradisional," tekannya.

Menurutnya lagi, komitmen beliau terhadap dunia petani dan pertanian akan menggerakkan pula dunia usaha pendukung pertanian termasuk perbankan (yang biasanya sulit memberikan kredit bagi usaha pertanian). 

Karena membangun pertanian berarti meningkatkan taraf hidup 40% rakyat Indonesia berpenghasilan rendah, menumbuhkan industri pengolah hasil pertanian, meningkatkan juga industri lainnya termasuk transportasi dan alat-alat pertanian, menggerakkan sektor perdagangan bahkan perdagangan internasional, dan menumbuhkan kebanggaan nasional sebagai bangsa yang berkedaulatan dan berdikari di bidang pangan. 

"Bangsa yang menguasai pangan adalah bangsa yang paling kuat, karena selama manusia hidup, ia akan membutuhkan pangan. Sejarah membuktikan, pangan dan bukan nuklir yang merupakan senjata terampuh suatu bangsa," tandasnya. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya