Berita

Blitz

The Asian Consortium 2014 Hongkong, Lola Amaria Terpilih Jadi Pembicara

SABTU, 18 OKTOBER 2014 | 20:01 WIB | LAPORAN:

Ditengah memanasnya situasi politik di Hongkong usai didera demonstrasi yang berlangsung tanpa henti selama tiga minggu, Lola Amaria hari ini justru bertandang kesana. Namun kali ini bukan untuk membuat sekuel filmnya 'Minggu Pagi di Victoria Park', tetapi menghadiri undangan The Asian Consortium 2014.

"Saya diundang sebagai filmmaker untuk menyampaikan pandangan saya tentang berbagai perubahan sosial, baik di Indonesia maupun di Asia. Ada 100 peserta dan 50 pembicara dari 15 negara. Saya dipilih sebagai tokoh muda dibawah 40 tahun yang berkontribusi dalam dunia sosial lewat film," kata Lola dalam pesan singkatnya kepada redaksi, Sabtu (18/10).

The Asian Consortium 2014 adalah lembaga sosial yang memiliki jaringan kuat di kalangan pengusaha, inovator sosial, pemerintahan, aktivis dan intelektual. Lembaga yang berpusat di Hongkong ini setiap tahun memberikan kesempatan pada pemikir dan inspirator muda di Asia untuk menyampaikan gagasannya mengenai perubahan sosial yang digelutinya.


Selain Lola Amaria, beberapa pembicara lain juga datang dari India, Singapura, China, Korea, Jepang, Thailand, Taiwan, Filipina, dan tentunya Hongkong sendiri. Bahkan ada 2 pembicara tamu dari Inggris (Kieron Boyle) dan Amerika Serikat (Kevin Lynch). Konferensi tingkat Asia ini dijadwalkan berlangsung tanggal 18-20 Oktober 2014.

Lalu apa yang disampaikan Lola didepan para pengusaha, intelektual, inovator sosial dan aktivis di Asia ini?

"Saya menyampaikan bahwa perubahan sosial itu perubahan mindset dan budaya. Dan itu harus berlangsung terus-menerus. Dalam istilah Pak Jokowi, itu revolusi mental. Salah satu caranya adalah menjadikan film sebagai medium untuk menyebarkan virus perubahan sosial," terang Lola lebih lanjut.

Menurut Lola, film dibuat tanpa adanya sekat yang membatasinya, termasuk batas-batas negara.

"Film Schindler List mengubah paradigma. The Asian Consortium menilai film-film saya juga mengubah paradigma lama ke paradigma baru. Film Minggu Pagi di Victoria Park, Sanubari Jakarta, Kisah 3 Titik dan Negeri Tanpa Telinga dinilai mentransformasikan pandangan baru kepada publik Asia," kata perempuan yang semakin matang menekuni profesinya sebagai sutradara ini.

Selain konferensi, seluruh peserta akan diajak mengunjungi beberapa site yang menjadi pilot project inovasi sosial di Hongkong.

"Kalau ada yang menarik nanti saya kirim pesan singkat lagi ke teman-teman redaksi," tutup Lola. [did]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya