Berita

andika perkasa/net

Pertahanan

Mantan Kasum TNI Akui Andika Perkasa Memang Berkualitas Tinggi

JUMAT, 17 OKTOBER 2014 | 01:30 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pengangkatan Brigjen Muhammad Andika Perkasa sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) mendapat sorotan karena berbau nepotisme.

Andika adalah menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono, yang menjadi tokoh penting di balik pemenangan presiden terpilih, Joko Widodo.

Namun, di mata mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo, kebijakan Panglima TNI menempatkan Andika Perkasa, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, sebagai Komandan Paspamres era pemerintahan Joko Widodo, tak perlu dipermasalahkan.


"Yang saya tahu Andhika Perkasa adalah perwira terbaik Akademi Militer tahun 87, berkualifikasi intelijen, komando dan anti teror. Ia pernah bertugas di Sat 81 Kopassus dan BIN," kata Prabowo kepada , Kamis (16/10).

Di matanya, Andika memiliki keterampilan militer, fisik maupun non fisik di atas rata-rata dan memiliki pengalaman tugas yang lengkap. Misalnya, pernah menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto saat kunjungan ke Bosnia dan Yugoslavia.

"Karena dia berkualitas, maka dia pernah saya angkat menjadi sekretaris pribadi saya sewaktu saya menjabat Kasum TNI," ungkapnya.

Dia memahami mengapa isu bagi-bagi jabatan berkembang mengingat Andika merupakan menantu Hendropriyono yang merupakan pendukung utama presiden terpilih, Jokowi. Apalagi, kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko, penempatan Andika adalah atas permintaan Jokowi sendiri.

Dia mengungkapkan, di era Presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono, adalah hal lazim bila penunjukan beberapa jabatan strategis di TNI AD adalah "hak" presiden, yaitu jabatan Danpaspampres, Danjen Kopassus, Pangdam Jaya dan Pangkostrad.

"Lagipula, tentang Andika ini, menurut saya tidak ada teman kelasnya yang mampu mengimbangi pengalaman dan prestasi tugasnya di bidang intelijen dan penaggulangan teror," tutup Suryo. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya