Berita

Revrisond Baswir

Jokowi harus Menjabarkan Tahapan Menuju Ekonomi Berdikari

SELASA, 14 OKTOBER 2014 | 15:49 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Selama ini para menteri di bidang ekonomi memiliki kecenderungan sangat kuat untuk meminggirkan kebangsaan. Bahkan ada menteri yang terang-terangan mengatakan tidak ada tempat nasionalime. Hal itu sangat bertolak belakang dengan falsafah Trisakti.

Makanya tak heran, dalam 10 tahun terakhir indeks gini meningkat dari 0,35 menjadi 0,45. Kesenjangan ekonomi masyarakat semakin lebar.

"Bicara Trisakti dasarnya rasa kebangsaan, bagaimana nasib rakyat mau diperbaiki kalau tidak ada rasa kebangsaan," tegas pengamat ekonomi kerakyatan yang juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Revrisond Baswir, (Selasa, 14/10).

Makanya, pemerintahan Joko Widodo mendatang perlu mengkaji secara mendalam mengenai tahapan untuk mewujudkan ekonomi berdikari. Sehingga ada penjabaran yang lebih rinci baik dalam setahun maupun lima tahun ke depan. Penjabaran terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk berangsur-angsur meningkatkan keberdikarian.

Karena Jokowi sejak awal masa pencalonannya pada pemilihan presiden 2014 sudah menegaskan bahwa platform dan kebijakan perekonomiannya adalah berdikari.

Untuk mewujudkan ekonomi berdikari, lanjutnya, hal terpenting yang harus dilakukan Jokowi-JK adalah menerjemahkan visi-misi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Visi-misi Trisakti tersebut harus segera diterjemahkan ke dalam RPJMN. Sebab, RPJMN menjadi dasar penyusunan RAPBN yang krusial.

"Kalau RPJMN tidak sinkron dengan visi-misi, maka APBN akan melenceng," tegasnya. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

PDIP: Prabowo Presiden Kita Semua

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:59

AdMedika Hadirkan Solusi Digital Kesehatan Terintegrasi

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:45

Hasto Tancap Gas Pimpin Safari Politik di Jatim

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:33

Korps Baret Ungu Gelar Event Bergengsi Binsat 2024

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:19

Sultan Tidore Ajak Anak Muda Aktif dalam Pembangunan

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:59

Perluas Layanan Data Center, Telkom Resmikan neuCentrIX Cirebon

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:49

Pindad Sambut Baik Arahan Prabowo soal Mobil Dinas Pemerintahan

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:33

KPK Dalami Peran 2 Vice President ASDP terkait Akuisisi Berujung Korupsi Rp1,2 Triliun

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:32

Transisi Kepemimpinan Tonggak Penting Menuju Indonesia Emas 2045

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:17

Terseret Saham BUMN, IHSG Rebah di 7.634,63

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:14

Selengkapnya