Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

Anggota DPRD Tolak Rencana Ridwan Rekrut Perwira Kopassus Jadi Kepala Satpol PP

SELASA, 14 OKTOBER 2014 | 00:28 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dikabarkan merekrut perwira TNI berpangkat Mayor dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung.

Jika niat itu betul terwujud, maka ini merupakan ketika kali jabatan kepala dinas diduduki orang yang berasal dari luar PNS Pemkot Bandung. Niatan ini juga sekaligus memutar jarum jam sejarah, Satpol PP Kota Bandung kembali dipimpin seorang Mayor TNI seperti saat Almarhum Letnan Kolonel Ateng Wahyudi memimpin Kota Bandung periode 1980-1985.

Namun, anggota DPRD Kota Bandung yang juga Wakil Ketua Fraksi Hanura, Ade Fahruroji, menolak ide itu. Menurut dia, alasan yang disodorkan Walikota demi disiplin personil Satpol PP adalah sulit diterima. Dia mengatakan, bukan kedisilplinan yang menjadi masalah evektivitas pelaksanaan tugas Satpol PP, tapi konsistensi dan integritas moral-profesional yang dibutuhkan.


Dia meminta, sebelum menetapkan Perwira TNI menjadi orang ketiga dari luar Pemkot Bandung, Ridwan Kamil sebaiknya mengkaji ulang. Ada beberapa pertimbangan. Bukankah kebijakan ini kontraproduktif dengan pendekatan humanis yang digalang banyak Pemda dalam menertibkan PKL seperti disimbolkan dengan Pol PP cantik? Apakah kebijakan ini tidak akan menurunkan kinerja PNS akibat kekecewaan karirnya terhalang orang luar? Akankah kebijakan ini berpotensi mengecilkan institusi dan mengabaikan tatanan kordinasi segenap pihak terkait penyelenggaraan tugas Satpol PP? Lalu, apakah mekanisme rekrutmen sudah sesuai perundang-undangan?

"Dengan tujuan mengakselerasi efektivitas Satpol PP dalam menciptakan ketertiban, maka kebijakan merekrut Perwira TNI menjadi Kasatpol PP bisa dipandang sebagai bentuk pengecilan institusi TNI. Mengingat secara kelembagaan, TNI sudah berperan besar memberikan dukungan penuh terhadap Satpol PP sebagai implementasi UU Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI," ujarnya dalam penjelasan tertulis kepada redaksi (Senin, 13/10).

Menurut Ade, ketika TNI secara kelembagaan sudah efektif memberikan bantuan, maka menarik satu perwiranya untuk memimpin Satpol PP menjadi tidak urgen dilakukan. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya