Berita

bambang soesatyo/net

Politik

Konyol dan Berlebihan, KMP Dicurigai Punya Agenda Memakzulkan Jokowi

MINGGU, 12 OKTOBER 2014 | 19:07 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Dominasi Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen sebenarnya sudah sejalan dengan keinginan awal Joko Widodo saat dia mulai membangun koalisi partai politik menuju pentas Pemilihan Presiden 2014 ini. Sebab itulah tak perlu diratapi.
 
"Saya yakin, semua orang masih ingat dengan pernyataan Jokowi tentang koalisi parpol yang dibutuhkannya untuk maju ke pentas Pilpres. Jokowi waktu itu menegaskan, dia butuh koalisi ramping dan menghindari koalisi gemuk," kata anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo dalam pernyataannya, Minggu (12/10).
 
Menurut Bambang, pilihan Jokowi pada koalisi ramping otomatis mendorong sebagian besar parpol bersekutu dan berseberangan dengannya selama proses menuju pelaksanaan Pilpres maupun pasca Pilpres.


"Fakta ini harus diterima sebagai konsekuensi logis dari pilihan Jokowi itu. Dan, ketika pilihan itu teraktualisasikan oleh dominasi KMP di DPR-MPR,  Jokowi dan para pendukungnya semestinya tidak meradang," tegasnya.

Sebaliknya, ia mencermati dominasi KMP justru dikecam para pendukung Jokowi. KPM juga dicurigai ingin menjegal program pemerintahan baru Jokowi-JK.

"Bahkan, lebih konyol lagi, KMP juga dicurigai punya agenda memakzulkan Jokowi," tambahnya.

Kecurigaan itu, menurut dia, bukan hanya berlebihan, tetapi sudah menjadi angan-angan yang sama sekali tidak relevan.

"Bayangkan, pelantikan Jokowi saja belum terlaksana tetapi banyak orang begitu sering menyuarakan kecurigaan tentang kemungkinan pemakzulan," protesnya.

Mereka, kata Bambang, seakan-akan sudah bisa menebak tindak inkonstitusional apa yang akan dilakukan Jokowi. Kecenderungan ini dinilainya amat menggelikan.

"Mereka lupa bahwa kewajiban bagi pemerintah dan DPR untuk menjalin komunikasi akan meminimalisir potensi kesalahan yang mungkin saja bisa dilakukan presiden," tutup Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya