Berita

indra j piliang

Soal Hak Veto Jokowi Keliru, Indra Piliang Garuk Tahi Lalat di Dagu

SABTU, 11 OKTOBER 2014 | 19:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tak ada dalam konstitusi yang menyebutkan Presiden Indonesia memiliki hak veto. Karena itu, pernyataan Presiden terpilih Joko Widodo yang akan mengeluarkan hak veto kalau UU yang disahkan DPR tidak sesuai dengan kepentingan bangsa dan negara dipertanyakan.

"Di Indonesia, Pak @jokowi_do2 bicara soal hak veto. Saya terpaksa garuk2 tahi lalat di dagu. Sjk kapan presiden punya hak veto?" ungkap polikus Golkar, Indra J. Piliang melalui akun Twitter @IndraJPiliang, mempertanyakan.
 

Bekas penelisi CSIS ini mengaku di  bebarapa negara lain mengenal hak veto. Di Australia misalnya, ada hak veto Majelis Rendah melawan majelis tinggi. Sementara di Amerika Serikat hak veto dimiliki antara Presiden melawan DPR.

"Di Australia ada hak veto Majelis Rendah vs Majelis Tinggi, Pak @jokowi_do2. Di USA, antara Presiden vs DPR. Di Indonesia TIDAK ADA," tegasnya.

Namun beruntung, sambung tokoh muda yang kerap disapa IJP ini, Jokowi mengungkapkan sebelum dilantik. Tapi pernyataannya soal akan menggunakan hak veto tersebut terlalu serius kekeliruannya.

"Mhn tmn2 jurnalis bertanya lbh lanjut kepada Pak @jokowi_do2 ttg apa yg dimaksud dgn hak veto itu. Ini bisa fatal sekali," tulisnya lagi.

Sebagaimana diketahui, dalam pasal Pasal 20 ayat 2 UUD 1945 disebutkan bahwa setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

Sementara ayat 3 menyatakan, Presiden mengesahkan rancangan undangundang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undangundang.

Sedangkan pada ayat 5 disebutkan, Dalam hal rancangan undangundang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undangundang tersebut disetujui, rancangan undangundang tersebut sah menjadi undangundang dan wajib diundangkan.  [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Jadi Tersangka Korupsi, Tom Lembong Trending X

Rabu, 30 Oktober 2024 | 08:09

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Perusahaan Diingatkan Tunaikan Bayar Zakat dan Infak

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:29

Pengamat: Kasus Tom Lembong Tak Berkaitan dengan Kekuasaan

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:26

Kelakar Janda Kaya

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:11

Kinerja Diakui, Kapolri Terima Penghargaan dari Raja Malaysia

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:05

Binsat Kormar 2024

Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:55

Bank Muamalat Terus Pacu Bisnis Wealth Management

Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:25

Indonesian Music Awards 2024 Kembali Digelar Langit Musik dan RCTI

Rabu, 30 Oktober 2024 | 05:50

Bamsoet Dorong Perbanyak Produksi Film Bertema Patriotisme

Rabu, 30 Oktober 2024 | 05:25

Selengkapnya