Berita

rachmawati

Rachmawati: Jangan Barter NKRI demi Seorang Jokowi

SABTU, 11 OKTOBER 2014 | 19:45 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL.  Tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri kembali menyerukan agar TNI bertindak tegas terhadap setiap gerakan separatisme. Karena jangan sampai ada wilayah Indonesia yang lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penegasan itu disampaikan Rachmawati terkait ajakan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis kepada daerah lain untuk mengajukan referendum kalau sampai pelantikan Joko Widodo sebagai presiden dijegal. Meski sebagai wacana, Cornelis akan menyiapkan tiga opsi. Yaitu cabut UU Pilkada, pembentukan negara bagian dan merdeka per pulau.

Tak hanya Cornelis, juga berkembang soal adanya gerakan untuk menggelar refendum di Papua. Bahkan pada tanggal 18-19 September 2014 lalu, ada rapat atau konferensi di Melbourne, Australia. Disebutkan, Jokowi telah mengirim proposal referendum Papua, dan kalau terjadi krisis, Australia siap masuk.


"Alangkah kerdilnya pikiran tersebut. Dan alangkah mahalnya harga yang harus dibayar demi kekuasaan semata kalau Jokowi dijegal. Demi untuk seorang Jokowi," tegasnya dalam pesan singkat kepada (Sabtu, 11/10).

Putri Bung Karno yang akrab disapa Mbak Rachma ini sendiri sudah mengeluarkan somasi terhadap Gubernur Kalbar karena telah melakukan ancaman akan mereferendum serta menghasut provinsi lain melalui Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) untuk mendirikan negara bagian perpulau.

Karena menurutnya, hal itu jelas pengkhianatan terhadap Proklamasi 17 Agustus 1945 dn NKRI. Bahkan seruan Cornelis itu dapat dikatagorikan sebagai upaya makar sebagaimana diatur dalam KUHP pasal 104, 106, 108, 110, 111, 154 dan 156. Demikian pula upaya mereferendum Papua. (Baca: Pimpinan DPR Kaget dengan Isu Proposal Referendum Papua)

Dengan berbagai gejala itu, dia yakin, asing memang berdiri di belakang rezim Jokowi. Bahkan sudah turut bermain saat Pilpres kemarin. "Tidak sepatutnya masalah kekuasaan dibarter dengan disintegrasi bangsa," katanya mengingatkan. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya