Berita

Dunia

Ternyata, Pernyataan "Timor Leste Ingin Bergabung dengan Indonesia" Disalahartikan

KAMIS, 09 OKTOBER 2014 | 07:44 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Dalam dua hari terakhir sebagian publik Indonesia dikagetkan dengan berita yang mengatakan bahwa Perdana Menteri yang juga mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao, ingin Timor Leste kembali bergabung dengan Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Xanana saat menghadiri peringatan HUT TNI di Surabaya hari Selasa (7/10).

Pemimpin Redaksi Tempo Semanal, Jose Antonio Belo, yang juga merupakan sahabat Xanana sejak lama memastikan bahwa pernyataan Xanana itu memiliki maksud yang lain, yang ketika didengarkan tanpa memahami konteks pembicaraan bisa diartikan berbeda.

"Menurut apa yang selalu diinginkan Xanana adalah dia  mau mengangkat Indonesia di forum internasional dan di Dili semua pemimpin mau Indonesia jadi pemimpin baru di dunia," ujar Jose dalam pembicaraan dengan redaksi beberapa saat lalu.

Dia juga mengatakan, tidak ada polemik di Dili berkaitan dengan pemberitaan itu karena media massa dan publik di Timor Leste telah memahami maksud Xanana.

"Saya bisa mengerti pernyataan Xanana tentang bergabung kembali dengan Indonesia tersebut dalam konteks yang lebih besar yaitu regional dan internasional. Bukan dalam konteks bergabung untuk integrasi kembali sebagai sebuah propinsi NKRI," masih kata Jose.

Dia mengatakan, ketika Presiden SBY berkunjung ke Dili bulan Agustus lalu, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan Perdana Menteri Xanana Gusmao mengusulkan agar SBY menjadi envoy bersama mantan Presiden Ramos Horta untuk membantu penyelesaian masalah-masalah di negara yang sedang mengalami krisis politik.

"Mereka mau mengunakan pengalaman Timor Leste dan Republik Indonesia untuk kasus di Timur Tengah. Karena Indonesia adalah negara muslim terbesar yang bisa diterima di Palestina, Irak dan lain-lain," masih jelas Jose.

Pada suatu kesempatan, Jose melanjutkan, "Xanana mengatakan Timor Leste harus bergabung dengan Indonesia untuk membantu penyelesaian krisis dan peperangan di dunia termasuk ISIS." [guh]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya