Berita

Denny JA

Mora Harahap: Justru Pernyataan Denny JA yang Berbahaya!

RABU, 08 OKTOBER 2014 | 13:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pernyataan pendiri Lingaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA jika eksekutif dan legislatif dikuasai koalisi berbeda sangat berbahaya tidak tepat dan terkesan provokatif. (Baca: Denny JA: Bahaya, Eksekutif dan Legislatif Dikuasai Koalisi Berbeda)

Ketua Umum Pemuda Pertahanan Nasional, Mora Harahap menjelaskan, Koalisi Merah Putih yang menguasai legislatif harus dihargai karena melalui proses politik yang sah dan demokratis. Sama halnya dengan keberhasilan Koalisi Indonesia Hebat memenangkan Jokowi-JK, juga harus dihargai.

"Justru saya menilai pernyataan Denny JA yang berbahaya dalam menanggapi koalisi yang berbeda antara eksekutif dan legislatif," kata Mora dalam keterangannya (Rabu, 8/10).


"Saya menduga ada motif kesengajaan dari peryataan Denny JA untuk memprovokasi situasi politik antara KMP dan KIH. Padahal kita menyaksikan pemilihan Ketua MPR dinihari tadi antara kedua koalisi mempertontonkan budaya dan etika yang santun," sambung Mora.

Mora juga heran saat Denny JA membandingkan antara demokrasi di AS yang sudah biasa jika esekutif dan legislatif dikuasai koalisi berbeda. Sementara di Indonesia berbahaya karena masih didominasi "money politic".

"Ini artinya Indonesia belum bisa disamakan dengan AS. Lalu kenapa misalnya Denny JA lebih memilih Pilkada langsung yang kita ketahui lebih mencontoh demokrasi di AS?" katanya mempertanyakan.

"Saya pikir, Denny JA tidak pernah konsisten terhadap ucapannya dan hanya mementingkan urusan pribadinya. Oleh karenanya jangan membuat prediksi-predikasi yang menyesatkan antara koalisi di esekutif dan legislatif," demikian Mora Harahap. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya