Paket A calon pimpinan MPR, dengan komposisi Oesman Sapta sebagai Ketua MPR dengan empat Wakil Ketua, Ahmad Basarah, Imam Nahrawi, Patrice Rio Capella, dan Hasrul Azwar, kalah dalam pemilihan dini hari tadi.
Pasalnya, Koalisi Indonesia Hebat yang disokong Fraksi PDIP, PKB, NasDem, Hanura plus PPP tidak solid.
Anggota MPR dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menjelaskan di barisan pendukung Jokow-JK itu hanya fraksi PDIP dan PKB yang solid.
"Di Nasdem ada sekitar 5 (orang) yang berhasil kita garap," jelas Bambang kepada
RMOL (Rabu, 8/10).
Begitu juga dengan Hanura. Partai besutan Wiranto ini pecah karena kecewa tidak ada kader mereka yang diusung oleh KIH.
"Hanura juga sebagian ke KMP (Koalisi Merah Putih) karena kecewa nggak dinominasikan jadi wakil MPR karena diganti PPP," tandasnya.
Sementara PPP, ternyata setengah dari anggotanya mendukung paket KMP meski sudah resmi bergabung dengan KIH. DPD yang diyakini akan solid mendukung paket OSO sebagai calon Ketua MPR juga ternyata tidak terbukti.
"Di DPD sekitar 28 orang Golkar dan 21 kader PKS. Selebihnya banyak di DPD juga kader PAN dan Demokrat," ujar Bamsoet, demikian ia kerap disapa.
Dengan kondisi tersebut, paket B yang diusung Fraksi Golkar, Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat keluar sebagai pemenang. Yaitu, Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR dengan Wakil Ketua Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS) dan Oesman Sapta (DPD).
[zul]