Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengusulkan kepaÂda Kementerian Pertanian (KeÂmenÂtan) agar membuat Pulau Karantina untuk sapi impor yang berpenyakit.
“Pulau Karantina akan sangat berguna untuk mengetahui apaÂkah sapi-sapi yang diimpor berÂpenyakit atau tidak,†kata Wakil Menteri Perdagangan (WamenÂdag) Bayu Krisnamurthi.
Menurutnya, salah satu syarat pulau yang dijadikan karantina harus benar-benar jauh dari akses masyarakat. Namun, saat ditanya syarat-syarat lain mengenai pulau tersebut, Bayu mengaku tidak terlalu mengerti.
Bayu mengaku dia bukan ahli masalah tersebut. Meski begitu, ada satu hal yang wajib dimiliki pulau tersebut yaitu tersedianya dermaga yang mampu menjadi pintu masuk bersandarnya kapal-kapal pengangkut sapi impor.
“Saya bukan ahlinya, tetapi harus tidak ada orang dan tentu harus ada pelabuhan,†kata dia.
Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, pihaknya teÂngah menyiapkan Pulau KaranÂtina ternak. Setidaknya, ada tiga pulau yang nantinya digunakan menjadi pulau itu yang terletak di wilayah barat, tengah dan timur.
“Memang akan ada pulau-pulau karantina. Misalnya di barat, tengah dan timur. Pulau ini penting agar bisa memberikan ruang kita (mencari sumber impor), tidak hanya bersumber dari negara tertentu,†jelasnya.
Suswono menggambarkan, Pulau Karantina merupakan tempat karantina hewan yang terisolir. Dia optimistis, pulau itu akan terbentuk selama dua tahun. Keyakinan ini didasari karena Indonesia mempunyai kepulauan dengan jumlah 17.000 pulau.
Wakil Menteri Pertanian (WaÂmentan) Rusman Heriawan meÂngaÂtakan, membangun Pulau KaÂrantina bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan infrastruktur yang memadai dan sesuai dengan
aniÂmal welfare (kelayakan lingÂkungan hewan).
“Harus ada pembangunan inÂfrastruktur terlebih dahulu. BerÂpikir tentang
animal welfare. PelaÂbuhan bagaimana dan sebaÂgainya. Ini belum ada kepuÂtusan,†ujar bekas Kepala BPS ini.
Terkait alasan pembuatan temÂpat karantina di suatu pulau, dia menyebut agar lebih eksklusif. Pasalnya, jika ditempatkan di daerah yang banyak pendudukÂnya, akan menimbulkan risiko tinggi.
Ke depan, kata Rusman, Pulau Karatina hanya untuk pembibitan dan pengembangan. Kalaupun pulau itu adalah pulau yang ada penduduknya, mereka akan didedikasikan mengelola sapi-sapi tersebut.
Kepala Badan Karantina PertaÂnian Banun Harpini menambahÂkan, pihaknya saat ini masih melakukan diskusi mengenai Pulau Karantina. Beberapa lokasi sudah diidentifikasi untuk dijaÂdikan Pulau Karantina Hewan.
“Berhubung pulau ini meÂlibatnya beberapa kemenÂterian dan butuh biaya invesÂtasi yang besar, maka keseÂpaÂkatannya dilaÂkukan dengan mengajak tim Menko PerÂekonomian,†ujarnya. ***