Berita

Pertahanan

Berikut Daftar Alutsista TNI AD yang Membuka Defile Material Tempur TNI

SELASA, 07 OKTOBER 2014 | 11:14 WIB | LAPORAN:

Defile kendaraan tempur berhasil memukau hadirin dan para pejabat negara yang menghadiri puncak peringatan HUT ke-69 TNI di Pangkalan Utama V TNI AL, Dermaga Ujung Mako Armada Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10).

Defile material tempur TNI diawali alat utama sistem persenjataan tempur TNI AD. Pertama-tama lima unit motor kawal POM Angkatan Darat yang diawaki oleh personel dari Koprs Wanita AD. Disusul oleh tiga unit mobil kawal polisi militer TNI AD. Di belakang kendaraan pengawal, melintas kendaraan taktis Bush Master yang digunakan oleh satuan Kopassus.
 
Menyusul kemudian 12 unit MRCV yang bisa mengangkut personel berjumlah empat orang, dengan dilengkapi senjata CIS 12,6 dan AGL 40 mm. Kemudian melintas satu unit Bush Master. Kendaraan perintis ini diolah dengan metode desulfurisasi dan vacuum degassing.


Kemudian disusul dua unit Pakci yang berfungsi sebagai pendobrak terhadap rintangan dan gedung serta dapat digunakan untuk menyingkirkan barikade.

Selanjutnya melintas dua unit Komodo Pendobrak yang digunakan satuan 81 Kopassus. Menyusul dua unit Kendaraan taktis OKA. Kemudian melintas dua unit kendaraan taktis D-Max yang berfungsi sebagai akomodasi aksi khusus dan penanggulangan teroris di ketinggian seperti pesawat.

Selanjutnya melintas satu unit Casper, kendaraan lapis baja yang mampu menahan ledakan ranjau darat.

Disusul kemudian 18 unit Main Battle Tank Leopard 24A. Main batle tank TNI AD yang terbaru ini dilengkapi dengan senjata utama Canon kaliber 120 mm yang mampu menghancurkan sasaran dengan jarak 4-7 km. Tank leopard yang memiliki berat seberat 56 ton dengan tekanan jejak 0,8 kg/cm ini mampu bergerak di jalan raya hingga kecepatan maksimum 70 km/jam dan 40 km/jam di medan off road, dan mampu mengarung hingga kedalaman 4 meter.

Berikut melintas dua unit transporter IVECO, disertai dua unit Tank Leopard di atasnya. Alutsista TNI AD lainnya yang turut disaksikan dalam defile adalah 22 unit Tank Marder seberat 33,5 ton yang dilengkapi senjata utama, meriam kaliber kecil Rhein Metal MK 30 RH 202, berkaliber 20 mm. Kendaraan tempur yang diawaki oleh 10 orang ini dapat menempuh jarak sejauh 500 km hanya dalam sekali pengisian bahan bakar.

Selanjutnya lima unit kendaraan tempur tank m 113 A1 yang memiliki kemampuan kecepatan 5,8 km/jam serta daya jelajah hingga 483 km. Sembilan unit panser Tarantula menyusul di belakang. Panser terbaru TNI AD ini memiliki berat tempur 18 ton dengan kemampuan bergerak hingga 100 km/jam dan senjata utamanya yaitu Canon Cokriel MK III kaliber 90 mm, senjata PSU dab Coaxial berkaliber 7,62 mm.

Defile materi tempur TNI berikutnya adalah 13 unit roket MLRS Astros II MK6. Disusul empat unit Komodo Nexter,  empat pucuk meriam 155 Caesar, 16 pucuk meriam 155 mm/KH 179 serta 16 pucuk meriam 105 mm/KH 178.

Kemudian melintas pula alutsista Artileri Pertahanan Udara TNI AD, yakni satu Baterai Rudal Mistral/Atlas (Advance Twin Launcher Anti Air Strike). Disusul sembilan unit Komodo ditambah sembilan unit Mistral.

Mengikuti di belakang satu unit radar MCP yang memiliki keunggulan mampu mendeteksi 20 sasaran udara secara bersamaan dengan akurasi yang sangat tinggi sampai dengan jarak 30 km dan ketinggian 4.500 km.

Menyusul 16 unit Tank Scorpion dan 13 unit Panser Anoa buatan anak bangsa yang diproduksi oleh PT. Pindad Indonesia. Panser ini memiliki tiga rangkaian yakni jenis panser intai, jenis komando dan angkutan personel, APC.

Kemudian melintas di belakang delapan unit rudal Robot Bofors System 70, yang memiliki jarak tembak 7 ribu meter pada ketinggian 4 ribu meter dengan kecepatan supersonik.

Berikutnya demonstrasi satu unit Radar Girraffe yang memiliki kemampuan mendistribusikan data sasaran sejumlah tiga sasaran sekaligus kepad sembilan satuan tembak Arhanud pada jarak 40 km.

Selanjutnya menyusul empat pucuk meriam 23 Zur/Groom yang memiliki jarak tembak 3 ribu meter pada ketinggian 2 ribu meter. Senjata ini dapat menangkal setiap bentuk ancaman yang datang dari udara.

Material terakhir dari TNI AD melintas dua unit MML POPRAD. Inilah Rudal Pertahanan Udara terbaru TNI AD buatan Polandia. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya