Berita

Pertahanan

Dukungan Militer Jadi Prasyarat Keberhasilan Reforma Agraria

MINGGU, 05 OKTOBER 2014 | 10:54 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Tantangan yang dihadapi TNI saat ini bukan hanya meningkatkan profesionalisme prajurit dalam melaksanakan tugas Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang.

Prajurit TNI juga dituntut kesadarannya bahwa kedua tugas tadi dalam rangka melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, sebagaimana mandat UU 34/2004 tentang TNI.

Hal ini dikemukakan Ketua Komite Eksekutif Indonesian Human Right Committee for Social Justice (IHCS), Gunawan melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (5/10).

Menurut UU 5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (1960) disebutkan, seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat Indonesia, yang bersatu sebagai bangsa.

Maka dalam rangka menjaga keutuhan wilayah bangsa Indonesia, lanjut Gunawan, TNI diisyaratkan untuk tidak hanya Manunggal Ketahanan Pangan dan Manunggal Membangun Desa, tetapi juga Manunggal Reforma Agraria sebagai bagian dari pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang. Sesuai dengan doktrin Pertahanan Semesta, yakni membantu tugas pemerintah di daerah dan membantu menanggulangi akibat bencana alam.

"Banyak pakar politik agraria setuju, bahwa dukungan militer salah satu prasyarat dari keberhasilan reforma agraria," tegasnya.

Akan tetapi, jelas Gunawan, TNI Manunggal Reforma Agraria tidak boleh diputuskan sendiri oleh TNI melainkan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara, serta reforma agraria yang didasarkan pada kekuatan rakyat, khususnya petani dan masyarakat tak bertanah.

Gunawan juga menyebutkan, perbaikan struktur penguasaan dan penggunaan sumber-sumber agraria, memungkinkan TNI untuk mengasah kemampuannya, khususnya dalam perang hutan dan perang maritim mengingat hutan dan perairan adalah yang terluas dari wilayah Indonesia.

"Selama ini justru beberapa kasus konflik agraria antara TNI dan masyarakat. Dengan reforma agraria diharapkan kasus tersebut bisa diselesaikan," demikian Gunawan.[wid]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya