Kalangan pakar menginginkan Kementerian Agraria harus dipegang 100 persen dari kalangan profesional, bukan politisi.
Demikian disampaikan Direktur IndoStrategi, Andar Nubowo DEA, saat memaparkan hasil risetnya dalam acara “Uji Publik Kandidat Menteri Jokowi-JK†di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (03/10).
Hasil riset IndoStrategi 75 responden mendukung Kamajaya untuk menjadi Menteri Agraria. Dia mengalahkan politikus PDIP, Puti Guntur Soekarnoputra; dan akademisi UGM Dwi Andreas Santosa. Puti mendapat 12 persen suara, Andreas sama sekali tidak mendapat dukungan, sementara 13 persen abstain.
"Kamajaya ini profesional yang rekam jejaknya jelas, teruji dan pro rakyat," sambung Andar.
Apalagi Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis itu sejalan dengan visi-misi Joko Widodo, Presiden terpilih.
"Dia konsisten berjuang untuk menghidupkan industri gula berbasis tebu dan pembela pembela ketahanan pangan/petani. Dia sesuai dengan visi misi Jokowi-JK perkuat pertanian dan agraria untuk kesejahteraan rakyat," sambung Andar.
Riset IndoStrategi yang digelar 21 September hingga 1 Oktober 2014 ini bersifat nasional dengan menggunakan metode quesioner melalui telepon. Total responden sebanyak 380 tokoh yang terdiri dari birokrat, akademisi, profesional, dan aktivis.
IndoStrategi juga merilis lengkap kandidat untuk 38 kementerian yang akan menjadi postur kabinet Tri Sakti Jokowi-JK 2014-2019. Selain nama Kamajaya, juga muncul nama Direktur CSIS Rizal Sukma yang menjadi kandidat terkuat Menteri Luar Negeri dan Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, calon kuat Menteri Sekretaris Negara.
Andar menambahkan, riset ini salah satunya bertujuan untuk menguji publik atas tokoh-tokoh yang dinominasikan sebagai kandidat menteri dalam Kabinet Jokowi-JK oleh berbagai pihak seperti Institute for Transformation Studies (Intrans), Seleksi Menteri (detikcom), Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR), Indonesian Research and Survey (IRES) dan juga riset Indostrategi sendiri yang telah dirilis 8 September lalu.
Sebelumnya Kamajaya juga muncul sebagai calon terkuat Menteri Pertanian dan Agraria dalam studi Institute for Transformation Studies (Intrans) mengungguli Rektor IPB Herry Suhdardiyanto dan akademisi UGM Dwi Andreas Santosa.
[zul]