Berita

Nusantara

Usut Pembuang Bayi ke Bekas Kaleng Kue, Polisi Periksa Tiga Saksi

KAMIS, 25 SEPTEMBER 2014 | 19:48 WIB | LAPORAN:

Untuk mengungkap siapa pembuang bayi yang dimasukkan ke dalam bekas kaleng kue, Satreskrim Polresta Tasikmalaya menunjukan keseriusannya. Dalam waktu dekat ini polisi akan memeriksa deoxyribonucleic acid (DNA) atau genetik si bayi tersebut. Hal ini dilakukan untuk membuktikan apakah ada keterkaitan dengan saksi atau tidak.

Menurut Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Noffan Widyayoko, tiga orang saksi sudah diperiksa polisi. Mereka yakni Sela (21), Santi (34) dan seorang laki-laki berinisial I (25). Meski mereka telah dipulangkan tapi polisi tetap mengawasinya.

Hingga tadi siang, keluarga Sela terus mencari jasad bayi yang dikuburkan SPG berambut panjang lurus itu. Namun jasad bayi itu belum juga ditemukan. Sehari sebelumnya, Sela dan saudaranya, I serta anggota polisi menggali tanah wakaf di Kampung Walagar Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.  


Penggalian tersebut dilaksanakan karena Sela kepada polisi mengaku keguguran dan menguburkan janinnya di kawasan tersebut. Sementara itu hingga kini bayi dalam kaleng kue itu masih belum dikuburkan karena penyelidikan belum selesai.  

“Jenis kelaminnya apa, apakah ada kaitannya dengan saksi, saat ini sedang diperiksa anggota kami,” kata Kapolresta.

Sela membantah pernyataan Ketua RT setempat yang menyebutkan jika dirinya enggan menyerahkan KTP dan kartu keluarga (KK). “Saya sempat menyerahkannya. Malah terhadap tetangga di sekitar kontrakan saya terbuka,” kilah Sela.

Memang, ditambahkan kata Sela, dirinya sempat buka kafe. Dan kafe itu tutup setelah kontrakannya tersebut akan dijual pemiliknya dan ada yang mau membelinya.  

Kepada polisi Sela menyebutkan, menguburkan bayinya itu akhir April 2014. Dia menguburkan bayinya dibantu saudara prianya I.
 
Sebelumnya diberitakan kontrakan itu dihuni dua wanita yakni Santi dan Sela. Santi adalah perempuan beranak tiga itu asal Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Adapun Sela, keponakan Santi, memiliki anak satu. Keduanya jarang bergaul dengan masyarakat sekitar.

Sela sehari-hari menjadi sales promotian girls (SPG) perusahaan rokok. Menurut Ketua RT setempat Ade Subagja, Sela sempat membuka sebuah kafe di depan kontrakannya. Namun hanya satu bulan langsung tutup kembali, Sebelumnya, Santi pernah dimintai KTP oleh ketua RT, namun sampai tiga kali, perempuan asal Manonjaya itu tidak memberikannya.
 
Saat keduanya mengontrak rumah itu, kerap laki-laki datang ke sana tengah malam. “Saya curiganya tiap malam jam 12 kerap ada laki-laki yang datang ke kontrakannya dengan menggunakan motor besar,” kata Ade.
 
Seperti diberitakan warga Kampung Kudang, Margabakti, Cibeureum, Kota Tasikmalaya, dikagetkan dengan penemuan jasad bayi yang sudah membusuk di dalam kaleng bekas kue. Diduga jasad bayi yang belum diketahui kelaminnya tersebut, sengaja dikubur di belakang rumah kontrakan.
 
Bayi yang tinggal tersisa tulang batok kepala tersebut, pertama kali ditemukan penghuni rumah yang baru tinggal satu pecan. Aparat kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan identifikasi dan memasang police line. Dugaan sementara bayi yang baru lahir tersebut sengaja dimasukan dalam kaleng, kemudian dikubur di belakang rumah kontrakan karena takut aibnya terbongkar.
 
Jasad bayi yang sudah berbentuk tengkorak itu pertama kali ditemukan Joni (28). Dia pengontrak rumah di kampung tersebut. Awalnya, Joni hendak menancapkan bambu untuk tempat mengikat tali kandang ayam jagonya. Namun Joni kaget saat bambu yang ditancapkannya mengenai benda di dalam tanah sedalam 25 sentimeter. Karena penasaran, dia terus menggali. Ternyata ditemukan sebuah kaleng bekas kue lengkap dengan penutupnya.
 
Langsung saja penutupnya dibuka. Ugh, bau bangkai menyengat hidung. Ternyata di dalam kaleng berdiamter 20 centimeter dengan tinggi 20 centimeter tersebut isinya mayat bayi. Temuan ini segera diberitahukan kepada Ketua RT 06 Kudang Kidul, Ade Subagja. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya