Berita

Pertahanan

Brigif Linud 17/Kujang Sukses Tumpas Gerakan Separatis Negara Pasundan

SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 | 16:13 WIB | LAPORAN:

Setelah digiring dan dikejar selama beberapa hari, Gerakan  Separatis Bersenjata (GSB) Negara Pasundan  yang beroperasi di  Kabupaten Sukabumi akhirnya terkepung di bukit Cakra, kampung  Gunung Sentul, kecamatan Cibenda.

GSB Negara Pasundan adalah kelompok yang anggotanya adalah simpatisan ISIS (Negara Islam Irak Suriah) dan pengikut DI/TII.  Mereka  meneror dan memaksa warga untuk mendukung rencana memisahkan diri dari NKRI. Pemerintah pun memerintahkan TNI yang kemudian menugaskan Brigif Linud 17/Kujang untuk menumpas gerakan ini.

Untuk melemahkan posisi separatis, sejak Jumat (19/9) siang belasan meriam dari Yon Armed 9/Pasopati  dan Yon Armed 10/Brajamusti menghujani bukit cakra dengan munisi 105mm  dan 76 mm. Sementara tank-tank Scorpion dari Yonkav 1/Badak Ceta Cakti terus merayap mendekati bukit cakra sambil terus menembakkan meriamnya.

Dan Sabtu menjelang subuh (20/9), pasukan gabungan dari Yonif Linud  305, Yonif Linud  330 dan Yonif 321 menggrebek sejumlah rumah yang diduga menjadi markas GSB. Untuk mencegah kaburnya kelompok bersenjata itu, pasukan Yonif 203/ AK dengan Panser Anoa-nya menutup jalur kabur gerombolan itu.

Kontak tembak sengit tak terhindarkan. Namun berkat kesigapan para prajurit Kostrad itu, puluhan anggota GSB berhasil dilumpuhkan.  

Aksi prajurit Kostrad itu merupakan skenario latihan Brigade Tim Pertempuran (BTP) yang diselenggarakan Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad. Latihan ini  mengerahkan sekitar 2700 personil dan sejumlah peralatan tempur seperti meriam artileri medan, senjata penangkis serangan udara, Tank, Panser dan helikopter.  

Menurut Panglima Divif 1 Kostrad, Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, latihan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesiapan dan profesionalisme prajurit Kostrad dalam mengantisiasi setiap gangguan keamanan yang bisa mengganggu keutuhan NKRI.

Skenario latihan yang dibuat itu juga disesuaikan dengan perkembangan situasi global yang mungkin bisa berdampak pada keamanan nasional.

"Latihan ini  memang diupayakan untuk selalu  mengacu pada situasi dan  kondisi global. Sehingga prajurit kita akan selalu waspada dan siap kapanpun dibutuhkan negara," kata Mayjen TNI Fransen saat menutup kegiatan latihan (Sabtu siang, 20/9).

Sementara itu Komandan Brigif Linud 17/Kujang Kostrad, Letkol Inf Christian Tehuteru mengatakan, latihan ini dirancang sedemikian rupa mendekati situasi aslinya, seperti adanya  "musuh" yang mengganggu dan menyergap prajurit yang sedang patroli.

"Sehingga meski ini latihan, tapi pasukan kita selalu dalam kondisi siaga tinggi, karena mereka bisa sewaktu-waktu disergap musuh," jelas Letkol Inf Christian Tehuteru.


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya