Berita

Dedi Mulyadi/net

Nusantara

Sangat Disayangkan Hansip Jadi Bahan Ejekan di Tv

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 | 10:16 WIB | LAPORAN:

. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyayangkan pembubaran pertahanan sipil (hansip) secara kelembagaan. Menurutnya fungsi dan peran hansip masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat di pedesaan atau perkampungan.

"Secara aspek kemanusiaan, di Purwakarta hansip masih mempunyai peran dan fungsi di lingkungan masyarakat. Meski lembaga hansip telah dihapus. Purwakarta akan tetap mempertahankan keberadaannya," kata Dedi Mulyadi saat Apel Pagi bersama 20 ribu hansip di Pendopo Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (19/8).

Dedi mengaku merasa prihatin, kalau melihat di tayangan layar kaca (televisi), yang menampilkan sosok hansip dijadikan bahan ejekan, seperti di acara komedi lawak.


"Kata siapa hansip itu tidak cerdas, hansip itu cerdas. Saya berharap komedian atau pelawak tidak melecehkan. Karena jika dalam lawakan komedi, hansip diidentikan dengan orang bodoh atau tidak cerdas, saya kira pelawaknya yang tidak cerdas jika melecehkan hansip dalam lawakannya," tegasnya.

Sudut pandang masyarakat hari ini, menurut Dedi masih kuat menilai sosok hansip sebagai penjaga keamanan di lingkungan pekampungan.

"Bayangkan tugas dan fungsi hansip itu sangat mulia, ketika ada yang hajatan dia membantu dari mulai menjaga keamanan, parkir, bahkan mencuci piring. Ketika ada kebakaran, paling depan memadamkan api. Bahkan menangkal terjadinya pencurian di lingkungan masyarakat sering dilakukan hansip," jelas Bupati.

Dedi menambahkan, keberadaan hansip di tengah-tengah masyarakat masih sangat penting untuk memenuhi rasa keamanan dan kenyamanan. Jelas dia, hansip di Purwakarta saat ini dibiayai oleh masyarakat dari iuran warga. "Hansip disini, kita biayai dari iuran warga di tiap desa, meski kelembagaan sudah dihapus. Namun secara kemanusiaan akan kita pertahankan," tutup Dedi.

Seperti diketahui, setelah 42 tahun lamanya, keberadaan lembaga pertahanan sipil (hansip) dihapus oleh presiden SBY per 1 September 2014. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya