Berita

Nusantara

Bupati Banjar: Tingkatkan Peran Swasta untuk Percepat Pembangunan Infrastruktur

KAMIS, 18 SEPTEMBER 2014 | 15:42 WIB | LAPORAN:

Pembangunan infrastruktur di Indonesia harus dilakukan dengan cara-cara yang tak biasa, agar terjadi percepatan dan pemerataan di seluruh wilayah Tanah Air.

Sultan Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan, Sultan H Khairul Saleh mengatakan, salah satu yang harus dilakukan adalah meningkatkan sinergi antara pemerintah dan swasta. Apalagi  pembangunan infrastuktur memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit.

"Jadi realiasasi program pembangunan dan aspek pembiayaan harus dipikul bersama-sama. Jika tidak, maka pembangunan infrastruktur di Indonesia akan tertinggal," kata Sultan H Khairul Saleh yang juga Bupati Kabupaten Banjar ini, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (18/9).


Pria yang belakangan mulai ramai disebut sebagai kandidat Menteri Pekerjaan Umum (PU) pada Kabinet Presiden Jokowi-JK ini menjelaskan, pola kebijakan berdasarkan kemitraan itu menetapkan pembangunan infrastruktur tidak hanya dibiayai oleh APBN, namun juga membuka peluang investasi pihak swasta.

"Pola ini terbukti berhasil memfasilitasi percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ke depan, harus terus ditingkatkan," ujar Ketua ICMI Kalsel ini.

Ia sendiri dalam kapasitasnya sebagai bupati Banjar terus-menerus berupaya melakukan pembenahan di beberapa sektor pembangunan di wilayahnya. Pembangunan yang dilaksanakan diarahkan untuk memperbaiki indikator makro terkait kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat diukur dan dievaluasi.

"Di tingkat nasional, pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan amanat berdirinya negara Indonesia pada alinea empat pembukaan UUD 45 melindungi segenap bangsa dan sejahtera," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, keberhasilan menekan tingkat kemiskinan hingga hanya 2,92 persen dapat ditempuh dengan pendekatan pembangunan infrastruktur yang terkait dengan peningkatan aksesibilitas masyarakat pedesaan dan infrastruktur pertanian.  

"Karena sektor pertanian merupakan sektor dominan, maka kebijakan di Kabupaten Banjar adalah konsep pemerataan," ujar birokrat karier yang mengawali karier di Departemen Pekerjaan Umum ini.

Menurut dia, peningkatan gini ratio (angka pemerataan pendapatan) di Kabupaten Banjar memang masuk kategori baik di posisi 0,33, yang berarti pemerataannya baik. Dampaknya angka kemiskinan Banjar 2,97 persen, pengangguran terbuka 2,62 persen dan pertumbuhan ekonomi 6,33 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan untuk tingkat nasional di mana pertumbuhan ekonomi di posisi 5,7 persen.

"Pengangguran terbuka 6,17 persen, dan angka kemiskinan di posisi 11,28. Ke depan, keberhasilan ini akan dilanjutkan di tingkat provinsi dan nasional, semata-mata untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat," kata Bupati yang memiliki segudang prestasi ini.

Kabupaten Banjar sendiri sejak dipimpin Sultan H Khairul Saleh telah meraih sederetan penghargaan. Di antaranya meraih Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI (2010), dan prestasi sebagai daerah terbaik di bidang  perizinan dan penanaman modal berupa anugerah Investment Award (2011, 2012, 2013, 2014) dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan E- Procurement (E-Proc) 2013, penghargaan sebagai Daerah Terbaik di Bidang Jasa konstruksi berturut-turut pada 2012 dan 2013. Tercatat pula, Kabupaten Banjar merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Kalimantan Selatan yang berhasil meraih supremasi tertinggi  di bidang pekerjaan umum.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kalimantan Selatan yang juga mantan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Prof. Kustan Basri mengapresiasi kinerja Sultan H Khairul Saleh dalam memajukan pembangunan daerah. Menurut dia, sosok Sultan H Khairul Saleh dikenal sangat merakyat dan amanah. Tak heran, jika selama ini Sultan H Khairul Saleh berhasil meningkatkan kualitas pendidikan, layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya