Puluhan mahasiswa di Kota Tasikmalaya melakukan unjuk rasa menolak rancangan RUU Pilkada. Dalam aksinya para mahasiswa mengusung keranda jenazah dan membawanya ke Gedung DPRD sebagai tanda telah matinya demokrasi di Indonesia.
Puluhan mahasiswa dari Dewan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Tasikmalaya melakukan aksi demo penolakan RUU Pemilu yang tengah dibahas di DPR RI. Dalam aksinya para mahasiswa melakukan long much dan mengusung keranda jenazah menuju Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
Dalam orasinya mahasiswa menuding para wakil rakyat yang duduk di kursi DPR RI terkesan memaksakan kehendak di balik pembahasan RUU Pemilu kepala daerah. Para legislator periode 2009- 2014 yang segera mengakhiri masa baktinya ini dituding sengaja mencederai semangat reformasi dan demokrasi.
Menurut korlap aksi, Asep Marfu, demi tegaknya demokrasi dan kedaulatan rakyat Indonesia mahasiswa mendesak DPR untuk segera menghentikan dan membatalkan RUU Pemilu.
Para mahasiswa tegas menolak pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD, karena dinilai tidak sesuai dengan cita-cita reformasi dan demokrasi Pancasila. Dalam kesempatan itu mahasiswa meminta ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Agus Wahyudin membubuhkan tanda tangan di atas kertas berisi penolakan RUU Pemilu.
Selain itu mahasiswa meminta kepada Ketua DPRD untuk menyampaikan aspirasinya ke DPR RI agar RUU Pemilu yang tengah dibahas dibatalkan. Terakhir mahasiswa memasang spanduk berisi penolakan RUU Pemilu di pagar depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
[dem]