Setelah sempat mengalami tenang selama empat hari sejak Sabtu lalu, Gunung Slamet, Jawa Tengah kembali meletus.
Letusan kali ini melontarkan pasir, debu dan material vulkanik lainnya. Hujan pasir terjadi di beberapa desa di kaki Gunung Slamet yang masuk dalam wilayah Kabupaten Banyumas.
"Warga Sempat panik dan berlari berhamburan keluar. Dentumannya sangat keras dan terjadi berkali-kali,†ujar Yudi Setiadi, aktifis kemanusiaan di Desa Keniten Kabupaten Banyumas (Rabu, 17/9).
Yudi mengatakan beberapa hari terakhir warga sudah mulai tenang saat aktifitas Gunung slamet menurun sejak Sabtu. Selama beberapa hari terakhir, Gunung Slamet tidak menunjukkan gejala erupsi.
“Tidak ada gempa yang dirasakan selama beberapa hari. Lalu tiba-tiba setelah didahului gempa tadi siang meletus,†jelasnya.
Latusan kali ini terhitung lebih dahsyat dibanding letusan-letusan sebelumnya. Jika biasanya material yang turun hanya debu, kini Gunung Slamet memuntahkan pasir.
Warga menuturkan saat pasir berjatuhan di atap suaranya sangat keras.
“Suara pasir berjatuhan ini yang membuat warga maakin panik,†kata Wardiman, warga Desa Melung.
Data di Pusat Penanganan Bencana Gunung Slamet, telah terjadi erupsi atau letusan Gunung Slamet pada pukul 10.37 WIB dengan tinggi letusan 10.00 meter dari puncak, letusan berikutnya 10.47 WIB. Letusan ini melontarkan pasir dan kerikil kecil ke beberapa desa di kaki gunung.
Sebelumnya, Badan Search and Rescue (SAR) Banyumas memperingatkan agar warga tetap siaga kendati Gunung Slamet menurun aktifitasnya. Sebab, bbisa jadi penurunan aktifitas hanya sementara waktu.
[dem]