Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Kementerian PDT Butuh Nahkoda Profesional

SELASA, 16 SEPTEMBER 2014 | 23:53 WIB | LAPORAN:

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) sangat strategis keberadaannya untuk diteruskan. Mengingat, masih diperlukan percepatan, pengurangan ketimpangan dan kesenjangan antar pedesaan.

Pengamat pembangunan daerah Prof. Dr. Lijan P. Sinambela mengakui bahwa dalam 10 tahun terakhir kebijakan penanganan daerah tertinggal tumpang tindih oleh KPDT dengan kementerian dan lembaga terkait. Akibatnya, percepatan pembangunan daerah tertinggal tidak fokus dan belum mencapai sasaran.

Menurutnya, dalam paradigma baru, KPDT harus dibekali payung hukum dengan tupoksi menjadi eksekutor, bukan lagi sebagai koordinator. Wilayah kerjanya pun dari yang selama ini berkutat di kabupaten merambah hingga kawasan pedesaan. Sehingga, 31.322 desa tertinggal di 422 kabupaten sebagai target KPDT dapat fokus dientaskan.


"Dengan paradigma baru ini, tugas pokok dan fungsi KPDT dapat fokus mengentaskan desa tertinggal," ujar Sinambela dalam keterangannya kepada redaksi, Selasa malam (16/9)

Menurutnya, untuk pencapaian pengentasan daerah tertinggal, KPDT harus dibekali pagu anggaran APBN sekitar Rp 45 triliun per tahun atau Rp 1,5 miliar per desa per tahun dari sebelumnya hanya Rp 2,8 triliun per tahun.   

Karena itu, Sinambela menjelaskan, Kementerian PDT ke depan harus dinakhodai oleh sosok menteri dari kalangan profesional. Kementerian harus terbebas dari kepentingan politik sehingga programnya tepat sasaran.

Apalagi, Kementerian PDT sangat strategis dalam hal pemberian bantuan sosial, pada 2012 lalu nilainya mencapai Rp 459 miliar tahun 2012. Artinya, jika dana sebesar itu dikelola secara profesional, peruntukkannya menjadi jelas dan tepat sasaran sesuai dengan karakteristik wilayah dan sumber dayanya. 

Sejauh ini, nama-nama yang beredar untuk menempati posisi Menteri PDT masih didominasi dari kalangan politikus. Seperti Indra J. Piliang, Marwan Djafar, Imam Nachrowi, A. Azwar Anas, Sihar Sitorus. Kadidat-kandidat yang ada haruslah dicermati apakah sudah punya track record atau pengalaman sebagaimana diamanatkan paradigma baru Kementerian PDT.

Sejauh ini, barulah Sihar Sitorus yang dikenal memiliki pengalaman sebagaimana dimaksud. Berdasarkan catatan, dengan bendera PT Nusa Ina, Sihar Sitorus telah membangun daerah tertinggal di Pulau Seram dengan investasi ratusan miliar. Puluhan ribu lahan terlantar dan mati kini sudah terbuka menjadi perkebunan rakyat dengan tangannya. 

"Untuk menunjang hasil produksi, Sihar membangun infrastruktur jalan, irigasi dan angkutan laut di pantai Siliha, Kobi, Maluku Tengah. Program serupa juga dilakukan di pulau Sumatera dan Sulawesi," beber Sinambela yang juga Rektor Universitas Satya Negara Indonesia (USNI). [why]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya