Muhaimin Iskandar mengaku siap mundur dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) sebelum dilantik menjadi anggota DPR, 1 Oktober mendatang.
“Insya Allah seminggu sebelum pelantikan, saya sudah mundur. Saat ini semuanya masih dalam proses,’’ujar Muhaimin Iskandar, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9).
Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, tidak mundur sekarang ini karena ingin menuntaskan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015.
“Saya tuntaskan memo 100 hari terakhir. Kita tuntaskan kaitannya dengan G-20, negara-negara maju. Sebelum dilantik, saya harus menyerahkan mandat ini kepada Presiden,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya; Kenapa lebih memilih menjadi anggota DPR ketimbang menuntaskan tugas sebagai menteri?Bukannya lebih memilih salah satu. Tapi memang periode menjadi Menakertrans dalam kabinet saat ini mau habis, tinggal 20 hari saja saat pelantikan anggota DPR.
Seandainya diminta menjadi menteri dalam kabinet Jokowi, Anda siap?Saya belum bisa memberikan jawaban. Karena saya juga belum tahu akan menjadi menteri atau tidak. Nanti kita lihat saja perkembangannya.
Bukankah kemungkinan besar jadi menteri lagi? Belum tahu, itu tergantung presiden terpilih Jokowi.
PDI Perjuangan mengimbau yang jadi menteri harus melepas jabatan di parpol, ini bagaimana?Saya sudah bertemu dengan Jokowi dan PDI Perjuangan. Beliau ingin kabinet nanti merupakan kabinet kerja dan menjunjung kebersamaan di dalam menjalankan pemerintah. Pada prinsipnya, siapapun yang jadi menteri harus melepaskan jabatan partai.
Jokowi menyatakan sudah ada 34 kementerian, apa sudah ditawari?Sampai saat ini kami belum pernah diajak bicara menyangkut posisi menteri. Pembicaraan baru pada tahap struktur kabinet dan pengendalian APBN agar tak defisit karena subsidi besar. Tapi, sebetulnya orang yang akan duduk di kabinet adalah orang pilihan presiden.
Jika kader PKB diminta jadi menteri, apa sudah dipersiapkan?Belum ada. Tunggu nanti saja jika memang ada yang diminta. ***