Berita

Zulkarnaen

Wawancara

WAWANCARA

Zulkarnaen: Demi Hemat Biaya, Lanjutkan Busyro Sampai Selesai Jabatan 4 Pimpinan KPK

KAMIS, 04 SEPTEMBER 2014 | 09:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pimpinan KPK berharap agar Busyro Muqoddas tetap bersama-sama mereka memimpin lembaga anti korupsi itu.

“Kami telah mengirim surat kepada Presiden dan Menkumham agar Pak Busyro tetap menjadi pimpinan KPK. Tinggal diteruskan saja. Tidak perlu ada pansel,’’ kata Wakil Ketua KPK Zulkarnaen kepada Rakyat Merdeka, yang dihubungi via telepon, Senin (1/9).

Mengingat pansel pimpinan KPK tetap berjalan, lanjutnya, pihaknya mendorong Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas untuk mendaftarkan diri ke pansel.


Seperti diketahui, masa jabatan Busyro Muqqodas  berakhir Desember 2014. Kemudian Presiden membentuk pansel untuk mencari pengganti Busyro.

Setelah mempertimbangkan selama tiga hari, Busyro akhirnya mendaftar sebagai calon pimpinan KPK ke pansel. Sebab, banyak dorongan dan dukungan dari sejumlah kalangan, termasuk internal KPK.

Zulkarnaen selanjutnya mengatakan, pansel itu seharusnya tidak perlu demi menghemat biaya. Diteruskan saja jabatan Busyro sampai selesai masa kerja empat pimpinan KPK lainnya.  

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa ini harapan semua pimpinan KPK?
Ya. Sikap kami sudah jelas yang dituangkan dalam surat kepada Presiden dan Menkumham agar Pak Busyro tetap meneruskan jabatan itu demi penghematan biaya.

Bukankah memang mekanismenya begitu?

Begini, biaya memilih satu orang atau memilih lima orang pimpinan KPK hampir sama. Panselnya juga sama. Calon yang akan diminta juga sama karena tidak dibatasi. Lagi pula jabatan kami (empat pimpinan KPK lainnya) tinggal 9 bulan lagi. Di situ nanti dibentuk lagi pansel.

Berarti untuk pemilihan pimpinan KPK ke depan hanya sekali bentuk pansel. Tidak perlu dua kali seperti sebelumnya.

Selain menghemat anggaran, apa saja alasannya?
Pimpinan KPK periode ketiga ini sudah memiliki road map jangka panjang. Sudah ada visi-misi dan rencana strategi (renstra) KPK.

Kami juga sudah membuat program kerja sampai 2015. Lantas andai kata masuk orang baru menjadi pimpinan KPK, kan tidak mungkin visi-misi dia paksakan masuk. Nanti bisa kurang sejalan.

Lagipula biasanya secara internal pimpinan KPK yang baru itu mendapat semacam pembekalan dari pimpinan KPK sebelumnya.

Bukannya bisa langsung jalan?
Ya, kalau untuk staf-staf. Mereka itu sudah tahu apa yang akan dikerjakan. Tinggal penekanannya saja dalam melaksanakan program kerja itu.

Beda kalau ada pimpinan baru, tentu sebagai orang baru lantas dia akan melakukan penyesuaian diri dengan teman-teman pimpinan lainnya, untuk menyamakan ritme kerja. Ini kan butuh waktu juga.
 
Bagaimana kalau empat pimpinan KPK saja yang meneruskannya sampai 9 bulan ini?
Kalau memang begitu pilihannya, kami tetap siap. Tidak ada masalah. Kami siap menjalankan tugas yang sudah diprogramkan.

Tapi lebih bagus sih Pak Busyro diteruskan, sehingga kami tetap berlima sampai selesai masa periode ini.

Ketika semua pimpinan KPK habis masa jabatannya, di situ nanti  dibentuk pansel lagi untuk mencari lima pimpinan KPK berikutnya. Hal itu dilakukan agar kepemimpinan di KPK berjalan dengan efektif dan efisien dalam penggunaan biaya negara maupun personel KPK.

Pendapat Busyro bagaimana?
Ini pernah kami diskusikan dan beliau memahami usulan kami itu.

Seandainya bukan Busyro yang terpilih, ini bagaimana?
Kalau ada terpilih tentu akan kami terima. Mana mungkin kami tolak. Cuma karena ini tanggung jawab moral,  maka kami ingatkan agar sebaiknya tidak perlu boros anggaran. Apalagi keuangan negara kelihatannya sedang kesulitan. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya