Meski belum ada persetujuan dari Menko Polhukam, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala tetap memenuhi pemanggilan Polri.
“Seharusnya ada persetuÂjuÂan dari Menko Polhukam. Sebab, antara Kompolnas dan kepoliÂsiÂan ada nota kesepahaman daÂlam hal tata cara pemanggilan koÂmiÂsioner Kompolnas,’’ kata AdriaÂnus Meliala kepada Rakyat MerÂdeka, yang dihubungi via teÂlepon, kemarin.
Seperti diberitakan sebelumÂnya, Adrianus Meliala dipanggil Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Selasa (26/8). Pemanggilan ini buntut dari pernyataan AdriaÂnus di salah satu stasiun televisi swasta nasional, yang menilai Bareskrim sebagai “ATM†Polri.
Adrianus Meliala selanjutÂnya meÂÂngatakan, dalam waÂwanÂcara deÂngan stasiun televisi itu kalau diÂÂlihat secara utuh sudah berimÂbang.
“Saya malah justru memberiÂkan apresiasi kepada Polri,†kata Adrianus.
Berikut kutipan selengkapnya;Kenapa Anda datang memeÂnuÂhi panggilan itu?Saya pribadi sebagai masyaraÂkat mempunyai itikad baik untuk memenuhi panggilan itu. Saya juga sudah meminta maaf perihal komentar saya yang tidak pada konteksnya.
Menurut Anda, kenapa Polri bertindak seperti itu?Mungkin kepolisian mengangÂgap pernyataan saya yang terlalu sensitif. Padahal, saya hanya menÂcontohkan ini sebuah fenoÂmeÂna. Saya berbicara secara umum dan tidak merujuk ke kasus tertentu. Ada kegalauan di Polri. Di satu sisi ada keberhaÂsilan mengungkap kaÂsus-kasus di tubuh Polri. Sisi lainÂnya ada anak buah di lapangan yang masih ‘kotor’, sehingga jika ada pernyaÂtaan yang menyingÂgung, mereka langsung bertindak.
Apa Anda punya data meÂngenai ‘ATM’ itu?Ada. Tidak mungkin KompolÂnas hanya asal ngomong jika tidak berdasarkan data dan fakta.
Dari mana datanya?Dari kunjungan kami, mendaÂpatkan pengaduan dari masyaÂrakat, melalui surat yang masuk dari berbagai pihak. Kami berÂkesimpulan memang benar ada kasus-kasus yang melibatkan oknum anggota kepolisian.
Apa Anda merasa tertekan atas pemanggilan itu?Ini menjadi tekanan bagi saya priÂÂbadi. Saya merasa seperti tiÂdak dianggap sebagai anggota KomÂpolnas. Saya dicecar baÂnyak perÂtaÂnyaan selama tiga jam.
PeÂngaÂwas kok diperlakÂuÂkan tidak selaÂyaknya. Padahal saÂya dan teÂman-teman di KomÂpolnas yang meÂngawasi kinerja mereka (Polisi). Namun, ini bukan perÂsoalan takut atau tidak. Tapi hanya membuat kami kaget.
Apa ini sebuah intervensi terhadap Kompolnas?Kejadian yang saya alami meÂruÂpakan bagian dari upaya Polri untuk melemahkan secara psikoÂlogis terhadap Kompolnas dan semua orang-orang yang ada di dalamnya, sehingga bisa memÂpengaruhi kinerja dari para komiÂsioner Kompolnas.
Apa langkah Anda selanÂjutnya?Sudah ada rapat dari internal Kompolnas dan beberapa kawan-kawan dari Koalisi Masyarakat Sipil. Namun, saya pribadi tidak berhak menjelaskan isinya. Biar Ketua Kompolnas yang akan memberikan keterangan. ***