Berita

Surya Paloh

Wawancara

Surya Paloh: Kami Ajak Parpol Pendukung Prabowo Untuk Menyambut Pemerintahan Baru

SELASA, 26 AGUSTUS 2014 | 07:30 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Partai pendukung Jokowi-JK akan lebih formal berkomunikasi dengan partai pendukung Prabowo-Hatta setelah gugatan mereka mengenai pilpres ditolak Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kami mengajak semua pihak bersatu untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK,’’ kata Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Jumat (22/8).

Menurut bekas Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu, persoalan bangsa tak bisa diselesaikan oleh satu kelompok saja.


’’Kami mengajak semua pihak, khususnya parpol, untuk kembali menghidupkan rasa kebersamaan,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kapan komunikasi itu dimulai?
Komunikasi dengan partai di luar koalisi pendukung Jokowi-JK harus dilakukan untuk mempercepat pemecahan banyaknya permasalahan bangsa. Sebab, pembangunan Indonesia hanya dapat dilakukan dengan kerja sama semua pihak. Kita perlu dialog dengan parpol lain. Masalah tak bisa kita selesaikan sendiri.

Kami berharap, semua pihak sadar bahwa permasalahan bangsa ini sangat kompleks. Saya mengingatkan kepada kawan-kawan, masalah bangsa ini bukan soal kelompok kalah atau menang. Kita harus memerankan apa yang bisa kita lakukan dan memberi kontribusi terhadap pembangunan.

Parpol apa saja yang diajak berkomunikasi?
Kami akan membangun komunikasi dengan semua parpol. Tidak ada resistensi dengan partai atau pihak manapun. Dalam komunikasi itu, kami membawa niat baik, tawaran baik.

Kalau bersatu kita maju bersama. Kita akan rusak bersama kalau terus terjebak dalam perpecahan. Karena itu, perlu membagi peran yang harus diniatkan untuk memberi nilai kebaikan bagi bangsa ini.

Apa akan membuka ruang juga untuk Partai Gerindra?
Semua kami buka, tidak ada resistensi dengan partai manapun. Masing-masing pihak boleh memberi definisi dan interpretasi. Namun perlu kami tegaskan, dasar komunikasi yang kami bangun adalah niat baik.

Kalau bangsa ini selalu merasa ada kebersamaan atau melihat adanya kesamaan, maka kawan yang berbeda sikap tidak akan dipandang sebagai musuh bersama. Upaya untuk mengajak harus dihormati dari manapun datangnya.

Apakah ada pembagian tugas dalam komunikasi tersebut?
Secara eksplisit tidak ada pembagian tugas. Semua punya kedudukan, kewajiban, dan hak yang sama. Inisiatif itu bisa diperankan oleh siapa saja.
 
Intinya, memberi ruang kepada semua parpol, termasuk parpol pendukung Prabowo-Hatta untuk menyambut pemerintahan baru dengan semangat kebersamaan. Tutup buku lama, buka lembaran baru.

Bukankah tidak ada kesepakatan pembagian kursi? Bagaimana komunikasi dengan mitra koalisi baru dijalin?
Kami telah memberikan dukungan dengan sepenuh hati, tanpa syarat apapun.

Soal bagaimana menyusun kabinet, kami percayakan kepada presiden terpilih.

Bagaimana kalau mereka tidak sepaham dengan komitmen itu?
Kami akan menghargai ketidakinginan itu. Ada perbedaan hari ini, besok mungkin ada kesepahaman. Itu adalah dialektika dan romantika dalam perjalanan politik kita.                       

Soal penyusuan kabinet, apa parpol pendukung Jokowi-JK akan diajak bicara?

Penyusunan kabinet, itu hak prerogatif  presiden. Maka kami percayakan kepada presiden untuk menyusunnya.

Harapan kami, kabinet yang disusun bisa berjalan efektif, kuat dan mampu membagun harapan masyarakat. Tugas-tugas besar menanti, dan harus bisa diselesaikan. Perlu leadership kuat yang diperankan secara efektif. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya