Berita

Teuku Faizasyah

Wawancara

WAWANCARA

Teuku Faizasyah: McCain Ungkap Ada Warga Amerika Gabung Dengan ISIS & Berperang

KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 | 09:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Indonesia dan Amerika Serikat (AS) memiliki pandangan senada soal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Tapi berbeda sikap terhadap serangan Israel ke Palestina.

Dua hal itu antara lain yang dibicarakan Presiden SBY  saat menerima kunjungan Senator Amerika Serikat (AS) John McCain dan Sheldon Whitehouse di Kantor Presiden, Selasa (12/8).

“Soal ISIS menjadi keprihatinan bersama, sehingga posisi kita sama dengan AS,’’ kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Fenomena ISIS, lanjutnya, dirasakan banyak negara, termasuk AS. Bahkan McCain mengungkapkan, ada warga negara AS yang bergabung dengan ISIS dan ikut berperang di Syria.

“Ini menjadi keprihatinan kita bersama. Senator McCain berharap, Indonesia bisa menjadi contoh kombinasi yang baik antara demokrasi dan Islam. Sebab, sejumlah negara di Timur Tengah gagal bertransformasi ke arah tersebut,” ujar Faizasyah.

Berikut kutipan selengkapnya:

Isu apa yang paling banyak dibicarakan dalam pertemuan Presiden dan McCain?

Porsi pembahasannya lebih banyak soal kawasan. Isu-isu kawasan yang mengemuka di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur, seperti perkembangan Laut China Selatan, kerja sama ASEAN serta perkembangan demokratisasi di Myanmar.

Di luar itu, disinggung juga soal perkembangan dunia, utamanya apa yang terjadi di Timur Tengah sekarang. Namun, kami tidak membahas secara mendalam soal isu Palestina, karena Indonesia dan AS berbeda pandangan.

Presiden SBY dan Senator McCain juga memperbincangkan tentang apa yang bisa dikerjakan dan peluang kerja sama antara Indonesia dan AS.

Keduanya berkomitmen untuk meneruskan hubungan kedua negara. Tidak perlu ada kekhawatiran dan kesangsian terhadap hubungan Indonesia-AS terkait Presiden yang baru nanti.

Sikap Indonesia terhadap Palestina sangat jelas. Kenapa tidak dilakukan pembahasan mendalam mengenai itu?
Terkait masalah Palestina-Israel, kami tidak melakukan pembahasan mendalam karena sudah memahami pandangan masing-masing. Posisi AS melihat Hamas lebih mendekati Israel. Sementara Indonesia melihatnya sebagai representasi masyarakat Palestina.

Kepala negara juga telah menegaskan, Indonesia mengecam keras penggunaan senjata berat yang tidak proporsional dan menilai serangan Hamas ke Israel tidak kondusif.

Mengenai pilihan sikap AS terhadap Palestina, bukan kewenangan saya untuk menjelaskan.

Dalam pertemuan itu tidak dilakukan penyamaan pandangan soal Palestina?

Pertemuan tersebut tidak dirancang untuk menyamakan persepsi. Forum itu untuk menerima kunjungan kehormatan Senator McCain kepada Presiden.

Terkait ISIS, poin apa saja yang dibahas dengan Senator McCain?
Soal fenomena ISIS, sikap Indonesia sudah jelas. Pemerintah telah melarang keterlibatan warga negara kita dalam gerakan tersebut. Kita berada dalam posisi yang sama dengan AS. Sebab, ada warga negara AS yang juga menjadi radikal dan ikut berperang.

Kesamaan pandangan Indonesia-AS di antaranya, melihat warga negara bersikap terhadap negaranya dan menjadikan Indonesia sebagai contoh kombinasi yang baik antara demokrasi dan Islam. Dengan demikian, pemikiran radikal atau apa yang dilakukan ISIS bisa terkikis.

Artinya, AS menempatkan ISIS dan Hamas dalam porsi yang sama?

Saya tidak berwenang menyimpulkan sikap negara lain. Yang bisa saya sampaikan, AS tidak membela ISIS, bahkan  mereka juga mencemaskannya.

Terkait Hamas, AS melihat organisasi tersebut sebagai kelompok yang menjalankan aksi terorisme. Soal Hamas, AS dan Indonesia jelas berbeda. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya