Berita

Hukum

Terkait Kasus Eks Gubernur Papua, KPK Cegah 5 Orang ke Luar Negeri

SELASA, 12 AGUSTUS 2014 | 21:18 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM melakukan pencegahan terhadap sejumlah saksi dalam kasus dugaan korupsi pembuatan detailing engenering desain di Papua.

Tiga dari lima orang yang dicegah adalah tersangka dalam kasus itu. Mereka yakni, eks Gubernur Papua, Barnabas Suebu, Jannes Johan Karubaba selaku Kadis Pertambangan Papua, Lamusi Didi selaku Direktur PT Konsultasi Pembangunan Irian Jaya.

"Pencegahan tersebut berlaku sejak 11 Agustus 2014," terang Johan Budi dalam konferensi pers di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (12/8).


Dua orang lain yang dicegah adalah Prasetyo Adi selaku GM PT IKA dan Wicaksono Nugroho selaku Konsultan Portal Engenering Perkasa. Keduanya, kata Johan Budi, masih berstatus saksi.

"Pencegahan berlaku sampai enam bulan ke depan," demikian Johan.

Barnabas bersama Janes dan Lamusi ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK sejak 5 Agustus lalu karena diduga telah melakukan mark-up dalam pengadaaan Detailing Enginering Design (DED) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Membramo, Papua tahun anggaran 2009 - 2010.

Negara mengalami kerugian Rp36 miliar dari total proyek Rp56 miliar akibat ulah mereka. Oleh KPK, ketiganya disangka melanggar pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya