Berita

ilustrasi

Digeber, Pengerjaan Koridor XIII Bus Transjakarta Blok M-Ciledug

Akhir Tahun Mau Peletakan Batu Pertama
MINGGU, 10 AGUSTUS 2014 | 09:33 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali melanjutkan pembangunan koridor Transjakarta. Anggaran senilai Rp 2,5 triliun telah disiapkan untuk pembangunan jalan layang sebagai jalur utama bus Transjakarta Koridor XIII.

Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta menggenjot rencana pembangunan Koridor XIII Transjakarta. Proyek senilai Rp 2,5 triliun ini ditargetkan bisa memasuki sesi groundbreaking atau peletakan batu pertama akhir tahun ini.

Koridor XIII yang menghubungkan Blok M - Ciledug ini sengaja didahulukan
karena melihat tingkat kemacetan yang paling parah.

karena melihat tingkat kemacetan yang paling parah.

Wakil Kepala Dinas PU DKI Jakarta Agus Priyono mengatakan, pembangunan Koridor XIII Transjakarta sudah masuk paket program di Unit Layanan Pengadaan (ULP) DKI Jakarta. Selanjutnya, akan tayang di ULP DKI Jakarta untuk dilakukan proses lelang.

Jika berjalan lancar dan sesuai rencana, pengerjaan proyek tersebut bisa dilaksanakan akhir tahun ini. ''Itu sudah proses di ULP untuk dilelang. Semoga secepatnya bisa dikerjakan,'' timpalnya. 

Menurut Agus, pihaknya menganggarkan Rp 2,5 triliun untuk pembangunan koridor XIII. Tingginya anggaran itu disebabkan sebagian jalur akan dibangun dengan konstruksi layang. Nanti konstruksi jalur layang koridor XIII dirancang tidak hanya untuk Transjakarta, tetapi juga bisa digunakan untuk kendaraan bermotor lain.

Untuk tahap awal pembangunan jalan layang tersebut hanya digunakan khusus untuk jalur busTransjakarta Koridor XIII. Namun untuk konstruksinya sengaja dirancang untuk bisa ditambah lajurnya. "Sekarang ini baru satu boks untuk busway saja. Tapi konstruksi sudah kita persiapkan mau nambah kanan dan kiri boks untuk kendaraan lain bisa," urainya. 

Penambahan tersebut, kata Agus, bertujuan menambah rasio jalan di ibu kota. Sehingga nantinya jalan layang itu tidak hanya digunakan untuk jalur Transjakarta, tapi juga bisa mix traffic. "Tapi kalau mau tambah road ratio, yang koridor Ciledug-Kapten Tendean itu sudah kita persiapkan untuk yang umum. Mix traffic masuknya. Nanti busway tetap di tengah," katanya.

Agus menjelaskan, jalur layang Transjakarta akan dibangun dengan ketinggian 10 meter dan sepanjang 20 kilometer. Bagi penumpang yang menggunakan bus di halte, disediakan tangga dan eskalator. Shelter sebagai tempat naik dan turun penumpang bus berada di atas jalan. Jadi, penumpang Transjakarta di koridor itu tidak kesulitan menuju halte.

Pihaknya juga masih mengkaji beberapa titik yang pas untuk pembangunan halte di koridor tersebut. ''Pokoknya, kami berharap akhir tahun ini sudah peletakan batu pertama,'' jelasnya.

Selain Koridor XIII, ada juga  dua koridor lain yang kini baru dalam proses pengajuan multiyears ke DPRD DKI Jakarta. Yakni, Koridor XV yang menghubungkan Universitas Indonesia (UI) Depok ke Manggarai dan Koridor XIV yang menghubungkan Tendean ke Kalimalang. Jika nantinya pengajuan itu disetujui, ditargetkan akhir tahun ini sudah bisa masuk proses lelang melalui ULP.

Agus berharap, dengan penambahan koridor tersebut, masyarakat terlayani secara optimal oleh Transjakarta. Pemprov DKI Jakarta terus berusaha agar pengguna kendaraan pribadi pindah ke layanan transportasi umum. ''Jika nanti ERP (jalan berbayar) diberlakukan di koridor ini, kita siap,'' tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pada jalur layang tersebut pihaknya hanya mengoperasionalkan bus Transjakarta saja.

Jika transportasi umum lain seperti Kopaja AC masih bisa melintasi jalur Transjakarta biasa, tidak demikian halnya dengan jalur layang. Jalur layang hanya diperuntukkan bagi bus Transjakarta. 

Transportasi umum lain tidak diperbolehkan melintas juga karena dikhawatirkan akan mengganggu operasional Transjakarta. Selain itu, jalan layang memang dirancang hanya untuk satu kendaraan per arahnya karena lebarnya hanya 7 meter.

Menurut Akbar, pemilihan jalur layang disebabkan melihat kondisi jalan di ibu kota yang sudah tidak memungkinkan diambil untuk jalur Transjakarta. Selain itu juga berdasarkan pengalaman di beberapa koridor, tidak efektif karena diserobot kendaraan bermotor lainnya. "Sering diserobot jadi tidak efektif, lalu masyarakat belum disiplin. Kalau di atas dijamin tidak ada penyerobotan," katanya.

35 Titik Jalan Busway Rusak

Kondisi jalur bus Transjakarta yang berlubang seringkali dikeluhkan para penumpang. Selain tidak nyaman, kondisi demikian juga tidak jarang menyebabkan kecelakaan, serta bus mengalami kerusakan. Nantinya semua jalur transportasi umum massal di ibu kota ini dijanjikan akan dibuat mulus.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, Pemprov  DKI Jakarta memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang cukup besar. Sehingga bukan tidak mungkin bisa membuat jalanan di ibu kota jadi mulus. "Saya mau bikin mulus jalur bus Transjakarta. Punya duit, masa tidak bisa bikin mulus sih? Aneh Jakarta," ujarnya.

Perbaikan jalur Transjakarta tersebut, kata Ahok, untuk memberikan kenyamanan bagi penumpangnya. Selain itu, juga bisa menarik minat pengendara kendaraan bermotor pribadi untuk menggunakan Transjakarta. "Orang daripada naik Avanza atau Xenia, lebih baik naik Scania (merk bus Transjakarta), bus yang lebih empuk. Karena independent suspension," terangnya.

Menurut Basuki, rencana perbaikan itu akan membuat jalur yang dilalui bus Transjakarta tidak lagi terdampak genangan air di musim hujan. Selain itu, sistem pompa pembuangan air yang dibenahi dapat membebaskan jalan raya dari banjir.

"Tenang saja kalau sistem pompa kita beres, tidak banjir lagi jalanan," janjinya.

Perbaikan jalur khusus tersebut, direncanakan menggunakan teknologi infrared. Jalan akan dibeton menggunakan bahan yang cepat kering. Namun semuanya akan disesuaikan dengan anggaran yang ada. "Saya inginnya pakai infrared.

Nanti dibeton. Kalau yang cepat kering kan mahal. Kalau yang kerja itu ya yang dua minggu tidak apa-apa lah," jelasnya.

Ditargetkan, tahun depan, rencana ini bisa terealisasi. Selain 12 koridor yang ada, Ahok mengatakan, teknologi itu juga akan diterapkan pada pembangunan tiga koridor layang.

Selain itu, jaringan Transjakarta juga akan lebih mudah dengan adanya tiga koridor layang. Ditambah lagi pembangunan enam ruas jalan tol. Sehingga, akses jalan di Jakarta semakin lebih menguntungkan masyarakat. "Sehingga nanti Jakarta itu ada jaringan busway yang layang. Yang dari luar kota pakai bus boleh pakai jalur tol yang kiri. Sehingga orang nanti iri kan? Misalnya macet di tol, tapi jalur khusus busnya lancar. Lama-lama kesel kan? Mending naik bus deh. Apalagi BBM nggak ada subsidi," kata Ahok.

Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Agus Priono mengatakan, target pembeton jalur Transjakarta pada 2015 mendatang.

Menurutnya, beton yang digunakan untuk jalur Transjakarta memiliki kualitas yang cukup bagus. "Itu harus ditingkatkan, tadinya aspal jadi beton konkret.

Diharapkan lebih tahan lama. Target, 2015, menggunakan beton reguler, bukan speed grid yang besoknya langsung jadi. Itu mahal," katanya.

Setidaknya, 35 titik jalan di jalur Transjakarta mengalami kerusakan sehingga mengganggu kenyamanan penumpang dan memperlambat laju bus. Kerusakan di antaranya dapat ditemui di Jalan Otista Raya, Jalan Mayjen Sutoyo, Jalan Raya Bogor, Jalan DI Panjaitan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jatinegara Barat dan Jalan Bekasi Timur. Jalur khusus ini banyak yang berlubang dan bergelombang. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya