Berita

KH Amidhan

Wawancara

WAWANCARA

KH Amidhan: ISIS Gerakan Radikal Dan Menjurus Aksi Terorisme

SABTU, 09 AGUSTUS 2014 | 11:34 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Forum Ukhuwah Islamiyah menilai gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai gerakan yang menjurus aksi terorisme. Karenanya, MUI melarang umat Islam di Indonesia bergabung dengan gerakan yang dipimpin Abubakar Al-Baghdadi tersebut.

“ISIS adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam. Mereka membawa nama Islam, tapi tidak mengedepankan apa yang diajarkan Rasulullah,’’ jelas Ketua MUI, KH Amidhan, kepada’Rakyat Merdeka, Kamis (7/8).

ISIS, lanjutnya, memaksakan kehendak, menggunakan cara-cara kekerasan, bahkan membunuh umat Islam.


Menurut Amidhan, MUI bersama Forum Ukhuwah Islamiyah menyimpulkan bahwa paham ISIS bertentangan dengan Islam yang diajarkan Rasullulah.  “ISIS tidak menekan pada kedamaian, bahkan menjurus kepada aksi terorisme,’’ katanya.

Berikut kutipan selengkapnya:
 
MUI mengundang ormas-ormas Islam untuk membahas ISIS, apa kesimpulan pertemuan tersebut?
Menyangkut masalah-masalah penting, MUI tak mengambil kesimpulan sepihak. Berbagai putusan penting diambil dalam rapim (rapat pimpinan) MUI yang dihadiri ormas-ormas Islam atau kami sebut Forum Ukhuwah Islamiyah.

Tadi (Kamis), Forum Ukhuwah Islamiyah yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama lebih dari 60 ormas membahas soal ISIS. Kami satu persepsi. MUI melarang umat Islam di Indonesia bergabung dengan gerakan tersebut. ISIS adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam.
 
Apa ada perbedaan pendapat dari ormas yang menghadiri pertemuan tersebut?
Tidak. Mereka yang hadir, antara lain, Muslimat Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Al Irsyad, Wanita Islam, dan Hizbut Tahrir Indonesia tegas menolak ISIS. Gerakan tersebut tidak sesuai dengan prinsip rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam semesta, seperti yang diajarkan Rasullulah.
 
Selain menolak ISIS, apa yang disepakati MUI bersama Forum Ukhuwah Islamiyah?
Selain menolak ISIS, kami mengimbau seluruh umat Islam agar tidak terhasut oleh agitasi dan provokasi berlabel Islam. Kami menimbau, masjid-masjid serta sarana pendidikan dan peribadatan lainnya, berperan aktif dalam menangkal gerakan ISIS di seluruh pelosok tanah air. Sebab, ISIS berpotensi memecahbelah persatuan umat islam di Indonesia dan menggoyahkan NKRI.
 
Artinya, MUI dan Forum Ukhuwah Islamiyah mendukung keputusan pemerintah?
Betul.  Kami mendukung langkah cepat dan tepat pemerintah untuk melarang gerakan ISIS di Indonesia. Kami juga mendorong pemerintah melakukan upaya penegakan hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemerintah kan sudah mengambil langkah-langkah. Yang penting, tidak melebar pada masalah yang selama ini menjadi simbol Islam.

Apa MUI akan membantu pemerintah menghalau ISIS?
Ya. Selain meningkatkan kewaspadaan, kami juga akan melakukan pengajaran di masjid-masjid serta sarana pendidikan dan peribadatan lain untuk menangkal gerakan ISIS di Indonesia. Kami setuju Menkominfo menutup media sosial mereka, sehingga gerakan ini tidak meluas.
 
Apa MUI melihat adanya kepentingan lain di balik penyebaran ISIS?

Ini masih kami kaji secara mendalam. Tidak mustahil, keberadaan ISIS didesain oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan Islam.

Misalnya, perang Hamas dengan Israel. Dunia barat, khususnya Amerika Serikat (AS) selama ini mencap Hamas sebagai teroris. Tapi, kami belum mendengar mereka memberi lebel ISIS sebagai teroris. Makanya, perlu pengkajian secara mendalam. Yang penting sekarang kami tolak dulu. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya