Berita

Rachmawati Soekarnoputri

Wawancara

WAWANCARA

Rachmawati Soekarnoputri: Mungkin Mega Perintahkan Surya Paloh Pecat Saya...

SABTU, 09 AGUSTUS 2014 | 12:31 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Rachmawati Soekarnoputri tidak galau walau meninggalkan jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem. Sebab, putri proklamator Bung Karno itu kini menyibukkan diri kembali ke kampus.  

“Saya akan kembali ke kampus mengurus Universitas Bung Karno, itu yang saya utamakan. Saya fokus berkecimpung di dunia pendidikan seperti yang sudah saya lakukan selama ini,” kata Rachmawati Soekarnoputri kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Rachmawati mengaku dirinya yang mundur dari Nasdem, bukan dipecat. Sebab, tidak setuju dengan partai yang dikomandoi Surya Paloh itu mendukung Jokowi dalam pilpres lalu. 


“Jokowi kan didukung Megawati, hubungan saya dengannya tidak harmonis. Itu salah satu faktor yang melatarbelakangi saya mundur dari Nasdem,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Anda keluar dari Nasdem karena perselisihan dengan Megawati?
Ya. Sudah pasti karena ada Megawati di sana. Sudah bukan rahasia lagi kalau hubungan saya dengan Mega sangat bertentangan, tidak akur dalam hal apapun.

Mungkin Mega merasa risih dengan statement saya yang selalu berseberangan. Mungkin saja Mega memerintahkan Surya Paloh untuk melakukan pemecatan terhadap saya.

Bagaimana hubungan Anda dengan Surya Paloh?

Bisa Anda bayangkan sendiri. Sudah pasti tidak harmonis. Dia membuat keputusan pemecatan yang sangat aneh. Padahal saya sudah mengundurkan diri sebelum ada pemecatan. Mungkin saja dia takut dengan Mega, sehingga menuruti apa saja instruksi Mega.

Anda kecewa dengan langkah politik Nasdem?
Sudah pasti. Awalnya saya masuk ke Nasdem tertarik karena visinya yang bagus. Ingin mengadakan perubahan besar di dalam berbangsa dan bernegara.

Pemberantansan korupsi, pemerataan pembangunan. Tetapi itu semua hanya omong kosong. Ditandai dengan mengingkari omongannya sendiri. Nasdem berada di lingkaran yang notabene sarat dengan kepentingan politik yang bertentangan dengan ajaran Soekarno.

Setelah keluar dari Nasdem, apa ada tawaran dari partai lain?
Ada. Tawaran dari Partai Gerindra yang meminta saya untuk bergabung. Tapi saya masih mikir-mikir tawaran tersebut. Saya masih independen, tidak memihak ke siapapun.

Siapa yang menawari Anda?
Pak Prabowo yang meminta. Saya katakan kepada beliau, terima kasih banyak atas tawarannya, apresiasinya dan perhatian yang diberikan kepada saya. Tapi saya belum bisa memenuhi permintaan tersebut. Saya sangat menghormati keputusan beliau yang menawari saya. Saya hanya melihat beliau dalam koridor yang benar.

Kapan ditawarinya?
Pekan lalu. Pak Prabowo datang ke rumah saya sekitar pukul 22.30. Beliau didampingi beberapa orang. Pembicaraan tidak berlangsung lama. Karena ketika itu waktunya sudah larut malam.

Kapan Anda memberikan jawaban yang pasti?
Belum tahu. Yang pasti tidak dalam waktu dekat. Butuh waktu untuk memikirkannya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya