Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

PBNU: Jangan Halangi WNI yang Mau Perang untuk ISIS!

RABU, 06 AGUSTUS 2014 | 19:24 WIB | LAPORAN:

Pemerintah Indonesia sebaiknya tidak melarang Warga Negara Indonesia (WNI) untuk berperang untuk negara lain atau untuk kelompok tertentu seperti ISIS. Pasalnya, itu merupakan hak setiap orang untuk berjalan di atas keyakinannya.

Demikian disampaikan Khatib Syuriah Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU), Masdar F. Masudi, dalam diskusi bertema "Selamatkan Indonesia dari ISIS" di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta, Rabu (6/8).

"Kalau ada WNI mau perang dipersilakan saja, jangan dihalangi, biarkan saja hatinya menyatu dengan badannya. Kalau kita tahan, kita hanya dapat badannya dan tidak dapat hatinya, jadi nanggung. Siapa yang ingin berperang dengan negara lain, harus difasilitasi oleh negara," kata Masdar.


Tapi, sambung Masdar, setiap WNI yang ingin berjuang untuk negara lain harus siap dengan segala konsekuensi, termasuk kehilangan status WNI-nya. Lagipula, kata Masdar, orang-orang yang sudah tercuci otaknya untuk mau berangkat berperang itu memang sudah tidak butuh lagi status kewarganegaraan.

"Kalau sudah merasa lebih nyaman dengan ISIS, ya sudah tidak usah dihalangilah," tegas Masdar.

Masdar mengatakan, tak perlu khawatir terhadap WNI yang berperang untuk kelompok atau negara lain akan kembali mengembangkan atau mengajak WNI lainnya untuk ikut bergabung.

"Tergantung yang diajak mau atau tidak. Jadi biar sama-sama lega, dia tidak suka di sini, ya sudah jangan ditahan di sini. Kalau Anda ingin berjuang ke Iraq, jangan ditahan karena ia sudah kehilangan haknya di Indonesia," demikian Masdar. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya