Berita

ilustrasi

Bisnis

Mendag Jamin Pasar Modern Tak Matikan Pasar Tradisional

RABU, 06 AGUSTUS 2014 | 08:09 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melihat animo masyarakat perkotaan untuk berbelanja di toko modern seperti toko swalayan dan pusat perbelanjaan semakin tinggi. Hal itu dikarenakan pasar tradisional dinilai tidak nyaman.

“Peranan toko modern semakin besar terutama dalam kebutuhan pokok masyarakat termasuk produk-produk segar,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, kemarin.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku lebih mendorong masyarakat untuk belanja di pasar modern. Bayu menyebutkan, 30-35 persen pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat disumbang melalui toko modern.


“Pertumbuhan peran toko modern dari tahun ke tahun semakin besar. Sedangkan 3 hingga 4 tahun lalu itu baru 15 persen,” ucapnya.

Di sisi lain, keberadaan pasar atau toko modern kerap dikait-kaitkan dengan terdegradasinya pasar tradisional. Bayu berkilah pola belanja masyarakat ikut menentukan.

“Orang akan tetap berbelanja di pasar tradisional atau pasar rakyat untuk memenuhi kebutuhan yang lebih spesifik, seperti jika mereka ingin mencari bungkus ketupat atau bahan tertentu yang tidak ada di pasar swalayan,” tuturnya.

Meski begitu, Kemendag ingin mendorong pasar tradisional atau pasar rakyat sebagai primadona di tanah air. Syarat utamanya nyaman. Dengan begitu makin banyak masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional.

Pemerintah menginginkan kenyamanan pasar tradisional sama dengan toko modern atau swalayan.

“Kalau kebutuhan standar, mereka (konsumen) di perkotaan lebih memilih berbelanja di tempat yang paling nyaman,” tegas Bayu.

Bayu memaparkan, salah satu alasan banyaknya masyarakat berbelanja ke pasar modern karena konsumen lebih nyaman dengan penerangan yang memadai, ruangan yang tidak panas karena dipasangnya AC, serta harga yang relatif stabil.

“Pertimbangannya bukan karena konsumen lebih senang, tetapi yang mereka cari kenyamanan, terang, ada AC, harganya jelas, kemudian variasi pilihan cukup ada di situ,” jelasnya.

Dari faktor perilaku perubahan konsumen itulah, pemerintah ingin mendorong pasar tradisional atau pasar rakyat untuk mempunyai kesamaan fasilitas dengan yang ada di toko swalayan.

“Kementerian Perdagangan mendorong pasar-pasar rakyat agar bisa lebih baik, di samping kita juga akan tingkatkan pengawasan supaya tidak terjadi persaingan yang tidak sehat,” tegasnya.

Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan, pertumbuhan masif pasar modern tidak akan mematikan keberadaan pasar tradisional. Pasalnya, pasar tradisional memiliki pangsa pasar dan keunggulan tersendiri.

Bekas Dubes Indonesia untuk Jepang ini menyatakan kekhususan konsumen pasar tradisional membuat keberadaannya harus dilestarikan.

“Anggapan pasar modern mematikan pasar tradisional itu tidak benar karena peminat pasar tradisional masih cukup banyak,” kata dia.

Kekhususan pasar tradisional terlihat dari waktu buka pasar itu di mana sudah dimulai semenjak pagi. Sementara, pasar modern di atas jam 09.00 WIB.

“Itu sebenarnya dapat mempengaruhi pasar modern, karena ibu rumah tangga umumnya membeli kebutuhan pokok termasuk sayur mayur sejak pagi,” tuturnya.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya